Mohon tunggu...
Ikie Tonggeng
Ikie Tonggeng Mohon Tunggu... Freelancer - Bukan siapa-siapa

Rabu, 7 November 1990 pukul 03.45 WIB saya dilahirkan atas kerjasama, usaha, jeripayah ibu bapak saya yang menghasilkan produk, itu lah Saya... menangis, merangkak, duduk, berjalan, berlari dan sampai bisa berbohong ! dari beberapa orang hingga banyak orang yang ku temui, dari satu tempat, hingga banyak tempak ku kunjungi. berpindah muasal pesisir pantai, puncak gunung sampai perut bumi. tak ada yang ingin aku bicarakan disini,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Tidur Nyonya

19 Desember 2016   19:30 Diperbarui: 19 Desember 2016   19:45 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kalimatku tak terlebih jelaga,
fana, diantara rongga mulut pembaca,
merayap carut marut keotak penerima,
kosakata ku buat begitu jahat,
mengalir bersama darah merah yang pekat,
makna tersirat, tak merasa oleh hati yang tersumbat,
anggaplah sebuah munajat,

apa benar ada yang namanya kebetulan ?
apakah arti dari perjumpaan ?
hanya menjadi lamunan ? kenangan ? kerinduan ? pelajarannya ?
atau harus ku tanyakan, kepada Tuhan ?

ku katakan kepada kau pemilik nadi,
sudah tak mungkin membunuh history,
mustahil untuk menyakiti,
ku tikam kau dengan puisi,
dengan ini kau abadi,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun