Mohon tunggu...
M Riski
M Riski Mohon Tunggu... Penerjemah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penakluk Badai

21 November 2021   08:34 Diperbarui: 21 November 2021   08:37 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada saat aku masih kecil aku tinggal bersama kakek dan nenek ku aku tinggal disitu selama enam taun (6). Setelah itu aku ikut bersama orang tua ku dan mendirikan pesantren yang bernama Asy'ariyah yang terletak di desa keras kota jombang. 

Sejak kecil aku hidup di lingkungan pesantren sehingga sangat wajar jika nilai nilai agama sangat melekat pada diriku. Dari keluarga aku mulai pertama belajar tentang agama baik itu dari kakek dan nenek ku maupun kedua orang tua ku, sejak umurku masih muda aku sudah bisa memahami ilmu agama dengan baik. 

Meskipun begitu aku masih belom puas dengan apa yang sudah ku pelajari.setalah selama 9 taun aku hidup di desa keras akhirnya pada umur 15 taun aku mulai mengembara untuk menimba ilmu, saat aku berumur 15 taun aku memulai mencari ilmu agama di pondok pondok yang ada di pulau Jawa yang khusus nya di Jawa Timur. Di antaranya ada pondok pesantren wonorejo di jombang, wonokoyo di probolinggo, tringgilis di surabaya dan dan juga pondok langitan di tuban. 

Pada suatu hari aku melihat kiai khalil sedang bersedih lalu aku memberikan diri untuk menanyakan apa yang membuat beliau sedih

K.h hasyim asy'ari:assalamu'alaikum Syekh guru apa yang membuat beliau sedih seperti ini

Lalu kiai khalil menjawab aku menjatuhkan cincin istriku di wc 

Lalu aku memberikan saran kepada guru besar ku untuk membeli cincin baru

K.h hasyim asy'ari: kenapa Syekh tidak membeli cincin yang baru saja

Lalu beliau menjawab lagi itu cincin istriku

Dan beliau tidak mau membeli cincin yang baru lalu aku menawarkan diri untuk mencari cincin nya di wc itu, lalu Syekh guru kiai khalil mengijinkan ku untuk mencari cincinya.dan pada saat itu aku mulai mencari cincin tersebut dengan sabar hingga alhamdulillah aku menemukan nya dan alangkah bahagianya Syekh guru kiai khalil setelah mendapat kan cincinnya lagi. Dengan kejadian tersebut aku lebih menjadi dekat dengan Syekh guru kiai khalil.lalu beliau memberikan tongkat saat aku hendak mendirikan jam'iyah nahdhatul ulama yang di bawakan k.h as'ad Syamsul arifin. 

Setelah kurang lebih lima belas tau (15) aku menimba ilmu agama di madura akhirnya aku kembali ke tanah jawa ke tanah kelahiran ku melanjutkan menimba ilmu di Pesantren siwalan, sono sidoarjo yang di gurui oleh kh ya'qub yang terkenal dengan ilmu nahwi dan shorofnya. Hingga pada taun 1303/1892M saat aku berusia 21 taun aku menikahi putri dari kiai ya'qub yang bernama nafisah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun