Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia pada Remaja, Implementasi Generasi Berencana Cegah Stunting

30 Mei 2024   12:11 Diperbarui: 30 Mei 2024   19:34 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah anda jika Anemia dan Kurang Gizi  menjadi Permasalahan/Kasus Gizi terbesar saat ini?

Kedua kasus ini ternyata sangat menonjol pada anak-anak sekolah terutama remaja putri.

Kata Ibu Sekretaris kami (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana/DP3AKB Kabupaten Aceh Barat) Erna Martina S.Pd dalam paparan materinya berjudul "Implementasi Cegah Stunting" di Acara Workshop "Edukasi oleh Forum Generasi Berencana (Genre) dan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Implementasi Genre Cegah Stunting (INI GENTING) yang berlangsung di Cafe Fourgee and Kids Kuta Padang Meulaboh Aceh Barat, Rabu 29 Mei 2024 bahwa;

"Remaja putri berisiko tinggi menderita anemia, karena pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan zat besi akibat adanya pertumbuhan dan menstruasi, biasanya untuk remaja putri yang mengalami menstruasi tentunya mereka akan kehilangan banyak darah setiap bulannya, itu harus diimbangi dengan asupan gizi yang kuat. Begitu juga dengan kurang gizi, faktor ini bisa terjadi karena asupan gizi yang kurang serta faktor ekonomi."

Workshop ini merupakan kedua kalinya yang diadakan oleh Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KSPK/KKPS) Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh yang difasilitator oleh Forum Genre Aceh.

Foto bersama Tim Kerja KSPK & Forum Genre BKKBN Aceh (foto dok pri).
Foto bersama Tim Kerja KSPK & Forum Genre BKKBN Aceh (foto dok pri).

Erna Martina S.Pd dalam arahan, sambutan dan pembukaannya menjelaskan;

"Kegiatan yang kita laksanakan pada hari ini merupakan bagian dalam rangka percepatan penurunan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024, pemerintah terus berupaya mengembangkan perluasan cakupan intervensi program, salah satunya yaitu melalui pendekatan forum Genre dan Kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) di Kabupaten Kota."

Erna Martina S.Pd menyampaikan arahan, sambutan dan pembukaannya (dok pri).
Erna Martina S.Pd menyampaikan arahan, sambutan dan pembukaannya (dok pri).

Menurutnya lagi;

"Peran forum Genre dan PIK Remaja sangat penting dalam pelaksanaan edukasi gizi dan anemia pada remaja usia 15 -- 19 tahun, untuk itu remaja yang tergabung harus dapat menjadi tonggak dalam upaya penanganan stunting."

Selain kasus Anemia dan Kurang Gizi, ada lagi lho menurut Ibu Sekretaris permasalahan atau kasus remaja yang dihadapi saat ini, yakni Narkoba, Pernikahan Dini, dan Seks Bebas.

"Diharapkan kasus-kasus remaja ini harus selalu dapat dicegah dan dijauhi." Harapnya.

Menutup arahan dan sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setingginya kepada Fasilitator, Panitia serta semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan terlaksananya acara ini.

Karena menurutnya, acara ini tidak mungkin terlaksana tanpa kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak khususnya para Fasilitator BKKBN Aceh sebagai Pelaksana dan Bidang Pengendalian Penduduk & KB Kabupaten Aceh Barat.

Usai Sambutan dan Arahan, Ibu Sekretaris DP3AKB Erna Martina memaparkan materinya yang membahas tentang:

  • Pengetahuan tentang Anemia (Latar Belakang, Penyebab, Gejala, Dampak dan Pencegahan)
  • Definisi Stunting
  • Remaja Putri dan Anemia
  • Isi Piringku

Ibu Sekretaris Erna Martina Ketika memaparkan materinya (dok pri).
Ibu Sekretaris Erna Martina Ketika memaparkan materinya (dok pri).

Ibu Erna Martina Ketika memaparkan materinya (dok pri).
Ibu Erna Martina Ketika memaparkan materinya (dok pri).

Dalam Isi Piringku, Martina mengajak para remaja untuk;

  • Meningkatkan konsumsi buah dan sayur sebagai sumber vitamin.
  • Meningkatkan konsumsi sumber protein/asupan pangan hewani.

Sesi diskusi dan tanya jawab antara peserta dengan ibu sekretaris berjalan hidup dan seru. Para peserta menanyakan terkait:

  • Bagaimana Asupan Gizi/Nutrisi yang baik untuk tubuh sehingga bisa mencegah terjadinya anemia dan kurang gizi.
  • Masalah Menstruasi.
  • Masalah Stunting (terkadang sulit untuk mengetetahui, apakah anak baduta/balita itu terkena/ mengalami stunting atau tidak). Karena ada banyak kasus yang terjadi di desa PIK R terkait masalah ini.

Ketika sesi diskusi & tanya jawab berlangsung (dok pri).
Ketika sesi diskusi & tanya jawab berlangsung (dok pri).

Melalui paparannya,  Narasumber (Ibu Sekretaris dan Sekretaris Forum Genre Aceh Barat Cici Trisyuni Almida) cukup berhasil menjawab pertanyaan dari para peserta dengan memuaskan.

Kemudian Pembawa Acara/MC sekaligus Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) saudari Arniza Rahma juga mengajurkan agar remaja khususnya remaja putri untuk minum Suplemen Tablet Tambah Darah (TTD) dengan kadungan zat besi tinggi paling tidak 1 minggu 1 tablet.

Menurutnya;

"Tidak semua remaja putri mau mengonsumsi TTD yang diberikan dengan alasan rasa dan bau TTD yang tidak enak, tidak merasa perlu dan efek samping yang timbul. Padahal efek yang timbul setelah minum TTD tidak berbahaya dan TTD wajib diminum karena mempunyai efek jangka panjang yang sangat baik."

"Remaja putri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi. Selain itu diperburuk oleh kurangnya asupan zat besi, dimana zat besi pada remaja putri sangat dibutuhkan tubuh untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Percepatan pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat amat berisiko melahirkan anak stunting jika kelak mereka menikah, hamil dan melahirkan." Tambah Arniza.

Di sesi berikutnya, Para Fasilitator/Forum Genre BKKBN Aceh, mengajak para peserta untuk belajar sambil bermain dalam bedah Modul Edukasi dan Aksi Remaja untuk Gizi dan Pencegahan Anemia dengan materi antara lain tentang;

  • Mengenal diri lebih dekat dan lebih mencintai diri sendiri.
  • Mengenal gizi dan rentang hidup manusia.
  • Mengetahui anemia pada remaja.
  • Mengetahui apa itu stunting dan apa saja yang menjadi penyebabnya.
  • Memahami label makanan.
  • Mengetahui kandungan apa saja yang dimakan.
  • Teknik permainan isi piring makanku dan
  •  Media pendukung seperti info grafis, audio visual dan video animasi.

Fasilitator/Forum Genre BKKBN Aceh, mengajak para peserta untuk belajar sambil bermain (foto dok pri).
Fasilitator/Forum Genre BKKBN Aceh, mengajak para peserta untuk belajar sambil bermain (foto dok pri).

Fasilitator/Forum Genre BKKBN Aceh, mengajak para peserta untuk belajar sambil bermain (foto dok pri).
Fasilitator/Forum Genre BKKBN Aceh, mengajak para peserta untuk belajar sambil bermain (foto dok pri).

Ke delapan (8) hal atau teknik belajar sambil bermain ini dipilih agar pesan edukasi dapat tersampaikan dan diterima dengan baik pada remaja, sehingga remaja dapat menerapkan prinsip gizi seimbang dan pencegahan anemia dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah para peserta mendapatkan materi dan fasilitasi, mereka akan langsung terjun ke desa masing-masing untuk menyebarluaskan informasi ini ke seratus (100) remaja agar remaja di kecamatan dan desa mereka terbebas dari Anemia dalam kurun waktu selama tiga (3) bulan.

Cuplikan Video Kegiatan;

~***~

Pewarta/Penulis/ITS Ikhwanul Farissa, S.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun