Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Masyarakat Sejahtera, Stunting Bye-Bye

9 Mei 2024   01:07 Diperbarui: 9 Mei 2024   01:35 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurismi, SE, M.Sc dalam Laporan Panitianya (dok pri)

BKKBN Perwakilan Provinsi Aceh menggelar Kegiatan Orientasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) dengan judul "Optimalisasi Pemanfaatan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Dalam Rangka Perwujudan Kemandirian Ekonomi Keluarga Dan Percepatan Penurunan Stunting" Angkatan II yang diselenggarakan di Aula Convention Hall Hotel Diana Banda Aceh, Selasa-Rabu (7-8/05/2024).

Peserta yang diundang dalam kegiatan orientasi ini berasal dari 12 Kabupaten/kota seperti yang terlihat pada foto berikut:

sumber gambar; BKKBN Aceh
sumber gambar; BKKBN Aceh

Dari foto di atas, terlihat bahwa Perwakilan BKKBN Aceh juga turut mengundang/mengandeng/berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (DISPERIDAGKOP) Kabupaten/Kota untuk pengembangan program ini, karena mempunyai visi, misi, program, strategi dan satu tujuan yang sama dengan BKKBN terkait PEK.

Ketua Tim Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS)  Saudari Dina Astita, S.Ag.M.Si yang diwakili oleh Saudari Nurismi, SE, M.Sc dalam Laporan Panitianya mengatakan;

"Program Pemberdayaan ekonomi bagi keluarga Akseptor Keluarga Berkualitas (KB] dan keluarga berisiko stunting (KRS) (Program Bangga Kencana) ini merupakan salah satu kegiatan yang masuk dalam kegiatan Proyek Prioritas Nasional (Pro PN). Dilaksanakan di Kampung KB, guna  menjadi contoh bagi masyarakat, bahwa dengan mengikuti Program ini maka keluarga akan dapat lebih sejahtera. Dengan keluarga lebih sejahtera, Stunting pun dapat lebih mudah dicegah atau diminimalisir".

Nurismi, SE, M.Sc dalam Laporan Panitianya (dok pri)
Nurismi, SE, M.Sc dalam Laporan Panitianya (dok pri)

"Dalam melaksanakan program ini diperlukan upaya yang terencana, multidisiplin, dan melibatkan seluruh Pemangku Kepentingan mulai dari pemerintah, masyarakat, keluarga, dan sektor swasta sehingga dapat membantu pemerintah mengatasi permasalahan ekonomi pasca pandemi Covid-19, permasalahan usaha hingga pemasaran produk dari pelaku-pelaku usaha yang tergabung dalam kelompok UPPKA juga akan terselesaikan". Lanjut Nurismi.

Kemudian Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) BKKBN RI (Wahidah Paheng, S. Sos, M. Si) dalam pembukaannya secara daring mengatakan;

"Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) dikembangkan dan difokuskan pada keluarga akseptor yang tergabung dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). Program ini ikut membantu/mendorong upaya pemerintah meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga/masyarakat melalui usaha mikro keluarga, khususnya keluarga akseptor KB dan stunting".

Wahidah Paheng, S. Sos, M. Si dalam pembukaannya secara daring (dok pri)
Wahidah Paheng, S. Sos, M. Si dalam pembukaannya secara daring (dok pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun