Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manfaatkan Produk Keuangan: Sebuah Kisah dari Rumah Tangga yang Terpuruk

31 Agustus 2020   00:03 Diperbarui: 31 Agustus 2020   00:45 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disamping itu, juga perlu mengenali kemampuan kita dalam menanggung resiko setiap produk, yang dikenal dengan istilah profil resiko. Jika kita termasuk konservatif atau pemula, akan lebih baik jika berinvestasi dengan produk keuangan yang resikonya dapat kita tanggung/berisiko kecil, demikian pula sebaliknya seperti produk investasi dengan hasil tinggi, yang biasanya disertai dengan resiko tinggi pula.

Menurut financial planner, bila ingin berinvestasi di reksadana atau saham, sebaiknya mempelajari dahulu karena jenis investasi ini memiliki resiko kerugian dan jangan gunakan seluruh uang anda untuk berinvestasi ketika anda belum paham dari jenis investasinya. Silakan mulai dari 5-10 % dari jumlah uang yang anda miliki untuk belajar berinvestasi.

Untuk membantu memilih jenis reksadana yang tepat, bisa membaca laporan prospektus dari tiap reksadana untuk mengetahui pergerakan naik-turunnya return investasi reksadana tersebut. Prospektus dapat diperoleh dari Lembaga keuangan yang menyediakan layanan reksadana.

Sumber informasi lain yang bisa digunakan untuk mengetahui kinerja reksadana adalah laporan reksadana tahunan yang biasanya ada di media massa seperti tabloid bisnis seperti Kontan atau kolom bisnis pada surat kabar harian. Atau media online seperti website pusat informasi Reksadana Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) yang sudah bergabung dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Anda bisa datang ke Bank seperti bu Salma untuk membuka reksadana. Di bank anda akan diminta mengisi risk profile atau profil resiko. Tujuannya untuk mengetahui apakah anda profil resikonya dalam berinvestasi! Misal tidak bisa menerima fluktuasi harga yang cepat, atau resiko kerugian yang besar.

Atau bisa jadi anda ingin berinvestasi tetapi hanya ingin mendapatkan hasil tetap yang diambil bulanan. Jadi tentukan tujuan keuangan anda, apakah untuk mendapatkan hasil bulanan dan untuk pendidikan anak seperti bu Salma, atau lainnya.

~***~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun