Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manfaatkan Produk Keuangan: Sebuah Kisah dari Rumah Tangga yang Terpuruk

31 Agustus 2020   00:03 Diperbarui: 31 Agustus 2020   00:45 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya kewalahan memperingatkan kebiasaan suami yang kadang tidak bisa mengalahkan egonya. Dia lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan. Akibatnya kami selalu nombok setiap bulannya walau penghasilan besar," curhat bu Salma pada bu Lisa di suatu hari.

"Oh ya! kok bisa Pak Hendra seperti itu?" tanya bu Lisa

"Pengaruh lingkungan saya rasa, pergaulannya yang sekarang berbeda, namun kini sudah agak lebih baik sih."

Bu Lisa turut prihatin atas kondisi keuangan tetangganya itu, terutama menyangkut biaya pendidikan anaknya yang sebentar lagi akan kuliah.

Bu Lisa kemudian membantu agar bu Salma dapat merencanakan dan mengelolanya keuangannya dengan baik.

"Bu Salma setuju jika kita berkonsultasi dengan seorang financial planner dan memiliki produk keuangan keluarga seperti saya?"

"Aku setuju saja bu, asalkan hasil imbal hasil lebih besar atau minimal sama besar dengan inflasi," jawab bu Salma.

***

Berkat bantuan bu Lisa dan seorang financial planner, bu Salma dapat mengetahui profil resiko dan produk keuangan/investasi mana yang cocok untuknya. Akhirnya bu Salma memilih berinvestasi reksadana pendapatan tetap yang memberikan imbal hasil rata-rata 8 % dan inflasi 8 %, sehingga imbal hasil dan inflasi seimbang.

"Strategi yang baik  berinvestasi di reksadana adalah dengan berinvestasi setiap bulan pada tanggal yang sama dengan jumlah yang minimal misal Rp.200.000 agar mendapat hasil yang optimal." Ujar sang financial planner.

"Langkah selanjutnya, sekarang mari bu Salma menyiapkan dana Pendidikan." Ucap bu Lisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun