Sebagai orang yang punya darah Aceh, Saya bangga, haru dan kagum dengan Pemerintah Aceh, terutama menyangkut penggalangan dana kemanusiaan akibat bencana alam yang terjadi di Nusantara.
Mungkin karena kami juga pernah mengalami musibah atau bencana yang sama, sehingga bisa merasakan betapa dukanya, sedihnya dan tidak enaknya jika tertimpa bencana alam dalam skala besar.
Kita semua tahu bagaimana  gempa bumi  berkekuatan 7,4 Skala Richter yang terjadi Jumat petang 29 September 2019 yang disusul tsunami yang menyapu wilayah Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Tercatat atau dikabarkan seribu lebih orang meninggal dunia, ratusan orang luka berat, dan lebih dari 10 ribu orang menjadi pengungsi.
Hal yang sama juga pernah terjadi pada kami warga Aceh pada 26 Desember 2004 lalu. Semua orang hingga dunia sudah tahu apa yang terjadi pada tanggal tersebut.
Rasa senasib dan sepenanggungan saya yakin menjadi faktor utama yang mendorong Pemerintah Aceh untuk terus mengalang dana kemanusiaan (Donasi) untuk Palu dan Lombok.
Penggalangan dana ini telah dibuka oleh Pemerintah Aceh melalui melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan Dinas Sosial Aceh sejak 29 September 2018 atau sehari pascagempa, tsunami dan likuifaksi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Wah siapa sangaka, pada Selasa  26 Februari 2019 yang lalu,  Kepala Pelaksana (Kalak)  Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), HT Ahmad Dadek menerima penyaluran bantuan sekitar Rp. 65.000.000 dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN di lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) Pak Suhaimi di ruang kerja Kalak BPBA.
![Sekretaris DPRA, Suhaimi menyalurkan bantuan Rp 65.250.000 untuk korban gempa Palu yang diterima Kalak BPBA, HT Ahmad Dadek, Selasa (26/2/19) (http://aceh.tribunnews.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/03/27/sekretaris-dpra-suhaimi-menyalurkan-bantuan-rp-65250000-5c9b5b063ba7f75868223892.jpg?t=o&v=770)
"Kami memberikan apresiasi kepada kawan-kawan ASN dan non-ASN di lingkungan Sekretariat DPRA atas batuan yang mencapai Rp 65 juta lebih," ujar Dadek.
Foto Sekretaris DPRA, Suhaimi menyalurkan bantuan Rp 65.250.000 untuk korban gempa Palu yang diterima Kalak BPBA, HT Ahmad Dadek pada selasa 26/02/19.
Donasi Fokus Bangun Masjid
Menurut Dadek, dengan diterimanya bantuan dari Sekretariat DPRA, jumlah donasi untuk Palu sudah mencapai hampir Rp. 3,5 miliar. Seperti diketahui, semua dana yang terkumpul itu akan difokuskan untuk pembangunan kembali Masjid Jamik Nurul Hasanah di Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu yang hancur akibat gempa yang terjadi 28 September 2018.