Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidak Takut Lagi Ketinggian si Monas Misterius Karena FWD Life

18 Januari 2017   00:50 Diperbarui: 18 Januari 2017   01:31 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lambang Negara Indonesia di ruang kemerdekaan (dok pri).

Travel and Adventure are my Passion and I like the something that smell mysterious

Maret 2016 lalu kebetulan saya harus menemani saudara untuk  berobat di Jakarta. Dan saya cuma punya waktu sehari untuk memuaskan passion traveling saya. Saking banyaknya destinasi wisata di Kota Jakarta, saya sempat bingung bagaimana memaksimalkan perjalanan singkat di ibukota. Hanya memiliki waktu satu hari penuh, saya pikir tidaklah cukup untuk sebuah kota besar seperti Jakarta yang mempunyai ragam pilihan wisata menarik. Saya pun berfikir bagaimana traveling saya berkesan dan bernilai dan berkualitas  walau cuma punya waktu seharian penuh saja.

Akhirnya untuk menikmati Jakarta dalam sehari, pilihan saya jatuh pada wisata bangunan bersejarah. Buat saya tempat wisata bangunan bersejarah memiliki kesan tersendiri, karena berisi wawasan sejarah yang menambah wawasan, apalagi bangunan bersejarah tersebut mengandung mitos, yang pastinya menarik untuk diketahui dan diungkap.

Udara Jakarta kala pagi itu masih terasa sejuk, tetapi tidak sampai melenakan saya untuk beranjak dari tempat tidur. Jam dinding menunjukkan pukul 7 pagi, dan kali ini saya  kembali bergegas menuju Icon Ibukota Jakarta yakni Monumen Nasional (Monas) dari Kampung Rambutan Jakarta Timur tempat saya menginap. Rasanya memang tidak lengkap jika ke Jakarta tidak bertandang ke Monas.

Arsitekturalnya yang megah, tingginya yang menjulang dengan puncak berbentuk seperti obor yang terbuat dari emas dan perunggu yang menyimpan sosok misterius, serta diorama dan juga museum di dalamnya yang semakin menambah kental daya magis dan nilai historikal,  yang menjadikannnya selalu menarik untuk dikunjungi setiap kali saya bertandang ke Jakarta.

Seperti diketahui, adanya mitos yang mengatakan puncak Monas yang menyerupai obor tersebut ini menyimpan sosok misterius. Sosok misterius yang dimaksud adalah lukisan wanita tersembunyi di balik motif obor. Jika dilihat dari arah istana, maka akan nampak sosok wanita berambut panjang yang sedang duduk tersimpu. Saya ingin sekali membuktikan hal tersebut dengan melihatnya dari dekat, apakah benar atau tidak.

Dulu saya tidak berani naik ke puncak monas untuk melihat sosok misterius itu,  karena saya amat takut dengan ketingggian. Ada perasaan was-was yang sulit saya ungkapkan saat saya berada di ketinggian dengan area yang sempit. Saya sudah membayangkan dan merasa akan jatuh saat melihat ke bawah dari posisi saya berdiri di tempat yang amat tinggi tersebut. Namun sekarang perasaan takut dan was-wasa tersebut berganti menjadi tekad dan keberanian semenjak saya mengetahui adanya perlindungan asuransi dari FWD Life.

***

Dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 80 Ha, awalnya pembangunan Monas ditujukan untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir hindia belanda dari tanah air. Tak heran, jika berkunjung ke Monas, kita akan meilhat diorama pengenang perjuangan dan juga proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Seperti saat saya yang awalnya harus memasuki halaman luar Monas. Di sini kita akan menjumpai relief-relief sejarah Indonesia, seperti relief sejarah kejayaan Nusantara pada masa lampau yaitu sejarah kejayaan Majapahit dan Singasari, masa penjajahan Belanda, Jepang, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia hingga masa pembangunan Indonesia di Era Modern. Banyak sekali para pengunjung yang berfoto di relief-relief sejarah Indonesia yang berada di halaman luar Monas ini.

Di halaman sekeliling monumen, pada tiap sudutnya terdapat relief timbul yang menggambarkan sejarah Indonesia, (dok pri).
Di halaman sekeliling monumen, pada tiap sudutnya terdapat relief timbul yang menggambarkan sejarah Indonesia, (dok pri).
Banyak sekali para pengunjung yang berfoto di relief-relief sejarah Indonesia yang berada di halaman luar Monas ini. (dok pri).
Banyak sekali para pengunjung yang berfoto di relief-relief sejarah Indonesia yang berada di halaman luar Monas ini. (dok pri).
Setelah puas melihat-melihat relief sejarah Indonesia, saya pun beranjak menuruni tangga, yang seakan-akan menuju ruang bawah tanah. Padahal ruang bawah tanah itu adalah Museum Sejarah Nasional Indonesia. Dengan tiket masuk Rp. 20.000, kita sudah bisa mengunjungi Museum tersebut. Di sini kita akan menikmati sejarah Indonesia mulai dari jaman Prasejarah sampai masa Orde Baru. “Wah! Kita bisa melihat manusia purba atau nenek moyang kita lho di sini, he,he,he,!” Kemudian di dalam museum kita juga akan menemukan sekitar 50 diorama dengan ruangan yang berlapiskan marmer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun