Di ujung tingkapan desa permai
Alam membentang indah
Kau menyusuri jalanan sawah dan ladang hari-hari
Tak peduli perihnya kehidupan
Bagimu, pesona terik mentari menjadi makanan setiap harinya
Walau pagi berselimut mendung
Langkah mu tak gontai
Kau tetap terus berjalan
Setapak demi setapak kau jalani
Kerasnya tapak kaki menjadi saksi bisu perjalananmu
Kau bajak dengan semangat membaja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!