Mohon tunggu...
ikhwanul mukminin
ikhwanul mukminin Mohon Tunggu... Lainnya - berusaha hidup mulia atau mati syahid

Blasteran Jawa-Sulawesi~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keberagaman sebagai Identitas Bangsa

19 Maret 2020   00:04 Diperbarui: 18 Maret 2020   23:57 2358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia adalah negeri yang kaya akan keberagaman. Terletak di tempat strategis, diapit dua benua dan dua samudra, memiliki banyak suku bangsa, bahasa, beribu pulau dan kebudayaan adalah identitas dari bangsa Indonesia. 

Identitas nasional tercantum dalam konstitusi Indonesia yakni Undang-Undang Dasar 1945 pasal 35 dan 36C yang pertama(1),  bahasa nasional dengan bahasa Indonesia, (2), bendera negara merah putih, (3), lagu nasional yakni Indonesia Raya, (4), lambang negara yakni Pancasila, (5), semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, (6), dasar falsafah negara yakni Pancasila, (7), konstitusi hukum dasar negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945, (8), bentuk negara yang berkedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, (9), persepsi wawasan nusantara, (10), kebudayaan daerah yang telah menjadi kebudayaan nasional.

Setelah melihat poin-poin diatas, adalah tugas kita sebagai generasi penerus bangsa untuk menigkatkan wawasan dan pengetahuan kita akan identitas negara kita. Sebagai generasi yang baik dan produktif, itulah tugas kita untuk meningkatkan kualitas bangsa kita. 

Dan sebelum kita mengambil tongkat estafet penerus bangsa ini, harus disertai akhlak yang mulia dan ilmu yang memadai, agar mencapai bangsa yang maju, sejahtera, dan bermartabat.

Mungkin sebagian dari kita melihat ini adalah sesuatu yang sulit, namun mau tidak mau harus kita terima. Jangan sampai kita malah terkontaminasi oleh budaya dari luar yang bertentangan dengan budaya bangsa kita yang bisa menghapus kepribadian asli bangsa kita. 

Inilah yang diinginkan oleh para nenek moyang kita pendiri bangsa ini. Dan baik untuk kita untuk memulai perubahan dari sekarang. Seperti kata-kata masyhur, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun