Kita ketahui prinsip dasar anak usia dini PAUD berbeda dengan prinsip perkembangan fase kanak-kanak dan seterusnya. Bahwasanya anak usia dini merupakan usia di mana pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Usia dini disebut sebagai usia paling emas (golden age). Makanan yang bergizi sangatlah bagus buat pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Ada berbagai kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya pada anak TK diantaranya menurut Bredecam dan Copple, brener dan kelloge (dalam masitoh dkk, 2005: 1.12 – 1.13) sebagai berikut : anak bersifat unik, anak mengekspresikan perilakunya secara relative spontan, anak bersifat aktif dan enerjik, anak itu egosentris, anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal dll.
Dari berbagai hakikat anak usia dini tersebut seharusnya kita dalam memberi pendidikan yang menyenangkan dan bebas agar apa yang dilakukan ataupun yang dimiliki oleh anak usia dini bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal. Apabila pembelajaran diberikan dengan membosankan pasti anak usia dini tidak akan mendapatkan pendidikan yang semestinya. Pendidikan anak usia dini dalam pelaksanaannya berorientasi pada kebutuhan anak dalam menghadapi hidup nantinya di masyarakat dan lingkunganya. Untuk mewujudkan upaya – upaya pembelajaran pada anak usia dini guru dapat mengoptimalisasikan semua aspek fisik maupun psikis yaitu intelek, bahasa, motoric, dan sosio emosional anak usia dini.
Pembelajaran pada anak usia dini harus menggunakan konsep pembelajaran yang terpadu melalui tema, tema yang dibangun harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual. Hal in dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi anak. Oleh karena itu, pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari konsep yang sangat sederhana dan dekat dengan anak. Agar konsep dapat dikuasai dengan baik hendaknya guru menyajikan kegiatan-kegiatan yang berulang-ulang. Akan tetapi apabila lingkungan dan belajar melalui bermain tidak mendukung bagi anak usia dini akan sulit untuk mengeksplorasi, menemukan dan memanfaatkan apa yang sudah diperoleh anak tersebut. Oleh sebab itu, guru harus menciptakan pembelajaran menarik dan menyenangkan agar anak usia dini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI