Pemeliharaan (Maintenance): Fase ini adalah tentang mempertahankan dan meningkatkan sistem. Tim pengembang akan memperbaiki masalah yang ditemukan dan memperbarui aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kelebihan
Kelebihan dari model SDLC waterfall adalah sebagai berikut:
Terstruktur dan disiplin, Model waterfall memiliki tahapan yang jelas dan urut, sehingga memudahkan pengembang untuk mengikuti dan memahaminya. Hal ini dapat membantu meminimalkan kesalahan dan memastikan bahwa proyek berjalan dengan teratur.
Dokumentasi yang baik, Setiap tahapan dalam model waterfall memerlukan dokumentasi yang rinci, sehingga memudahkan pengembang untuk mengukur kemajuan proyek dan membuat laporan status yang akurat.
Cocok untuk proyek yang sederhana dan stabil, karena dalam proyek yang memiliki persyaratan yang jelas dan stabil, serta memiliki waktu dan biaya yang sudah diperkirakan dengan jelas.
Kekurangan
Model SDLC waterfall juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
Kurang fleksibel, Model waterfall tidak dapat dengan mudah menangani perubahan persyaratan atau kebutuhan pengguna yang muncul di tengah-tengah pengembangan. Hal ini dapat menyebabkan biaya dan waktu pengembangan menjadi lebih mahal.
Tidak menjamin kualitas, Pengujian biasanya dilakukan di akhir tahapan pengembangan dalam model waterfall, sehingga ada risiko bahwa bug atau kesalahan muncul di tahapan yang sudah melewati pengujian.
Kurang interaktif, Model waterfall tidak memungkinkan pengguna untuk memberikan masukan dan umpan balik secara langsung selama pengembangan sistem atau perangkat lunak, sehingga kurang interaktif dan kolaboratif.
Waktu pengembangan yang begitu lama sehingga membuat biaya menjadi mahal.
Menggunakan metode waterfall akan memudahkan kita dalam melakukan manajemen dan merancang requirement karena waterfall mudah dipahami dan digunakan.