Mohon tunggu...
IKHWAN FADHIL MAUZIN
IKHWAN FADHIL MAUZIN Mohon Tunggu... Petani - HUMAN

NO SALE!!!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan

26 April 2021   13:06 Diperbarui: 26 April 2021   13:08 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dilihat dari segi kepentingan berbahasa, seseorang/pihak tertentu menggunakan bahasa mengabaikan kebaikan dan kebenaran berbahasa. Misalnya, bahasa Indonesia dipakai oleh sebagian masyarakat untuk menyukseskan kepentingan kelompok tertentu sehingga bisa menimbulkan kerawanan persatuan bangsa. Jika sikap semacam itu berlanjut, bahasa Indonesia tidak lagi berfungsi sebagai bahasa persatuan. Akibatnya, bahasa Indonesia tidak lagi sebagai alat pemersatu, tetapi sebagai alat pemecah belah bangsa. Partai-partai yang bertikai menggunakan bahasa sebagai alat untuk kepentingan partai atau kelompoknya. Para politikus tidak jarang memanfaatkan bahasa untuk mempengaruhi masyarakat agar mendukung partainya, tetapi bahasa Indonesia yang dipakai kurang dan bahkan tidak lagi mencerminkan sebagai bahasa persatuan. Bukanlah fenomena baru jika gara-gara penggunaan bahasa yang kurang santun menjadikan lawan bicara marah/tersinggung padahal tidak ada maksud memancing kemarahan. Di gedung DPR, pernah kita saksikan adegan adu fisik yang berawal dari penggunaan bahasa yang tidak santun dalam menyampaikan perbedaan pendapat. Dalam konteks ini pastilah peran bahasa dilupakan untuk mencari titik tengahnya atau menghargai perbedaan pendapat.

Sampai saat ini, patut disyukuri bahwa adanya gejolak dan kerawanan yang mengancam kerukunan dan kesatuan bangsa Indonesia bukanlah bersumber dari bahasa persatuannya, bahasa Indonesia yang dimilikinya, melainkan bersumber dari krisis mutidimensional terutama krisis ekonomi, hukum, dan politik, serta pengaruh globalisasi. Justru, bahasa Indonesia hingga kini menjadi perisai pemersatu yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan oleh masyarakat pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku dan daerah. Jika tidak ada Sumpah Pemuda, mungkin negeri ini tidak akan memperoleh kemerdekaan tahun 1945 karena masing-masing suku fanatik menggunakan bahasa daerahnya. Oleh karena itu, adanya bahasa persatuan itulah, rasa nasionalisme terwujud sampai sekarang.

Setiap tahun, Sumpah Pemuda yang diperingati oleh bangsa Indonesia ini juga membuktikan betapa pentingnya bahasa bagi suatu bangsa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif dibandingkan alat komunikasi yang lain ternyata mutlak diperlukan setiap bangsa. Bangsa yang tidak memiliki bahasa tidak mustahil akan mengalami kemajuan karena bangsa tersebut tidak mungkin menggambarkan dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam dunia pergaulan dengan bangsa lain. Akibatnya, bangsa itu akhirnya akan lenyap ditelan masa. Jadi, bahasa menunjukkan identitas bangsa. Bahasa, sebagai bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi rendahnya kebudayaan bangsa. Bahasa akan menggambarkan sudah sampai seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai suatu bangsa. Ikarar “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia” menjadi dasar yang kokoh bagi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia. Bahkan, pada perjalanan selanjutnya, bahasa Indonesia tidak lagi sebagai bahasa persatuan, tetapi juga berkembang sebagai bahasa negara dan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun