Mohon tunggu...
Ikhwan Prasetiyo
Ikhwan Prasetiyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa, concern terhadap bidang sosial politik, pertanian, dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Masa Depan Pertanian Indonesia "Pangan berdaulat, Petani Sejahtera"

15 Desember 2023   13:44 Diperbarui: 15 Desember 2023   13:59 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara historis, Indonesia memiliki fondasi yang besar dalam bidang pertanian. Indonesia kaya akan hasil pertanian yang hingga saat ini menjadi penopang hidup bangsa. Soekarno bahkan mengatakan pangan adalah hidup matinya bangsa. Sejak zaman kolonial ketertarikan dunia terhadap Nusantara adalah hasil rempah-rempah yang tidak dapat ditemukan pada belahan dunia lain. Kekayaan alam pertanian Indonesia yang subur dengan berbagai tanaman yang tumbuh di Indonesia tersebut dapat dapat ditemukan dari membuka buku-buku pertanian yang ditulis sejak tahun 1615. Berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia juga sangat lekat dengan praktik pertanian.

Jika berbicara saat ini, kondisi petanian Indonesia dapat dikatakan stagnan dan cenderung memiliki masa depan yang tidak jelas. Kebijakan pertanian yang makin mencengkram kesejahteraan petani, minat generasi muda untuk menjadi petani rendah, Impor pangan yang menjadi andalan pemerintah untuk menyelesaikan masalah pangan dan terus naik dalam 10 tahun terakhir, dan masih banyak permasalahan yang bermunculan dalam sektor ini.

Tantangan ini tentu harus dijawab oleh generasi muda Indonesia. Untuk mengatasi semua permasalahan pertanian harus menggunakan prinsip yang dapat menjamin kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia. Kedaulatan pangan sendiri artinya Kedaulatan pangan adalah hak setiap bangsa dan setiap rakyat untuk memproduksi pangan secara mandiri dan hak untuk menetapkan sistem pertanian, peternakan, dan perikanan. Kedaulatan pangan merujuk pada ide pemenuhan hak atas pangan yang memiliki kualitas gizi tinggi dan sesuai dengan nilai budaya, diproduksi melalui sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini mengimplikasikan penghormatan terhadap prinsip diversifikasi pangan yang mencerminkan keanekaragaman budaya setempat. Kedaulatan pangan juga mencakup hak asasi manusia untuk mengatur sistem pertanian dan makanannya sendiri, dengan penekanan pada pertanian berbasis keluarga yang didasarkan pada prinsip solidaritas.

Kemudian berkaitan dengan minat generasi muda, integrasi teknologi dengan petanian perlu dikembangkan secara berkelanjutan. Petani Indonesia yang saat ini didominasi oleh orang tua menjadi kekhawatiran tersendiri tidak berkembangnya sistem pertanian yang di Indonesia sehingga bidang ini tidak lagi menjadi minat bagi anak muda. Pertanian harus berdaptasi dengan zaman dalam memanfaatkan teknologi seperti digitalisasi dan AI. Fokus pengembangan seperti ini akan membuka peluang-peluang baru bagi bidang pertanian. Keanekaragaman penduduk dan budaya di Indonesia bukan lagi menjadi penghalang perkembangan teknologi tetapi menjadi peluang besar untuk beradaptasi dan menciptakan inovasi petanian.

Terakhir semangat memperjuangkan potensi-potensi lokal secara fundamental akan meningkatkan exposure Indonesia di kancah dunia. Hal ini menjadi PR bagi penduduk Indonesia bagaimana kepercayaan diri produk pertanian lokal dapat menjadi tren terbaru didunia. Visi Indonesia menjadi trendsetter dalam pertanian harus selalu menjadi landasan dalam mengembangkan kebijakan pertanian yang ada di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun