Berbicara tentang anak zaman sekarang, motor adalah salah satu kebutuhan gaya hidup.
Dan vespa adalah salah satu merek sepeda motor yang tren. Karena vespa merupakan salah satu model sepeda motor yang dari dulu hingga sekarang memiliki banyak penggemar di Indonesia. bahkan Indonesia adalah salah satu komunitas terbesar ke-2 di dunia, setelah negara asal vespa yaitu negara Italia.
Vespa adalah merek motor yang berasal dari Italia. Vespa ini berjenis sekuter dari perusahaan piaggio sejak tahun 1946. Dari dulu hingga sekarang vespa masih tren. bahkan banyak dari kalangan artis maupun pejabat yang menyukai vespa. Karena pada era ini, vespa adalah barang antik dan klasik.Â
Di Indonesia  vespa kleuar sejak tahun 50-an, dan kebanyakan setiap penggemar vespa memiliki sejarah, salah satunya adalah entah di wrisi oleh bapaknya lalu bapaknya di warisi lagi oleh kakeknya, jadi turun menurun ke anak cucu. Dan masih banyak lagi sejarah-sejarah unik dari penggemar vespa pada zaman sekarang.
Penggemar vespa biasa di sebut scooterist, karena vespa adalah jenis kendaraan sekuter. Dan scooterist juga dikenal mempunyai solidaritas yang tinggi, Khususnya vespa klasik mereka tak saling mengenal tapi alasan mereka saling membantu sesama scooterist adalah kita semua bersaudara.Â
Kalau ada vespa mogok biasanya pengguna vespa lain akan berhenti dan menolongnya, mereka akan menanyakan "vespanya kenapa?" jika kehabisan bensin, biasanya akan bantu di dorongkan vespa nya sampai ke pom bensin, istilah katanya "disetut". Begitupula jika ada masalah pada mesin yang mengharuskan nya membawa ke bengkel akan di setut juga. Tapi uniknya anak vespa itu dia sudah menyiapkan kunci-kunci dan juga sparepart cadangan untuk emperbaiki di jalan.
Banyak nilai positif yang bisa diambil dalam bervespa. Dari mulai pengalaman kita mendapat banyak pelajaran, dan kesederhanaan bagaimana menjaga dan merawat barang tua, bahkan nilai sosial juga banyak di temukan dalam bervespa. Banyak orang yang bertanya "kenapa si suka vespa, padahal vespa itu mootor butut, sering mogok ?" tapi menurut kami disitulah letak kesenian nya. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H