Aktiva dan pasiva merupakan dua komponen sangat penting dalam sebuah laporan keuangan perusahaan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas. Nah, keduanya ini memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam analisis keuangan. Namun, pada umumnya perusahaan lebih fokus pada aktiva dibanding pasiva. Mengapa demikian? karena dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
1. Sumber Pendapatan, didasarkan oleh penggunaan aktiva sebagai sumber daya yang dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Misalnya, mesin produksi dapat meningkatkan output dan profitabilitas.
2. Investasi dan Pertumbuhan, dalam hal ini baik itu aktiva berwujud atau aktiva tidak berwujud dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang bagi perusahaan melalui investasi dalam infrastruktur dan inovasi.
Sementara, pasiva juga memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan yaitu untuk memastikan kesehatan finansial dan keberlanjutan operasi perusahaan.
Di dalam aktiva terdapat 4 jenis aktiva yang perlu diperhatikan oleh sebuah perusahaan yaitu ada aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap dan aktiva tetap tak berwujud. Pastinya keempat jenis tersebut memiliki permasalaahnnya masing-masing, adapun cara kita untuk dapat mengetahui tentang permasalahan pada setiap jenis-jenis tersebut yaitu dengan cara melakukan analisis mendalam dengan memperhatikan beberapa indikator dan langkah-langkah, adapun permasalahan- permasalahan yang mungkin akan timbul pada keempat jenis aktiva, yaitu sebagai berikut :
- Aktiva Lancar
Aktiva lancar ini mencakup kas, piutang, dan persediaan. Permasalahan yang mungkin akan timbul meliputi:
-. Likuiditas: Pemeriksaan rasio lancar (current ratio) untuk memastikan perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio di bawah 1, maka hal ini menunjukkan adanya potensi masalah pada likuiditas.
-. Piutang Tak Tertagih: peninjauan umur piutang untuk mengidentifikasi apakah ada piutang yang sudah terlalu lama dan berisiko tidak tertagih.
-. Persediaan Berlebih: Analisis perputaran persediaan untuk memastikan tidak ada penumpukan barang yang dapat menyebabkan kerugian.
- Investasi Jangka Panjang
Investasi ini mencakup saham, obligasi, dan properti. Adapun permasalahan yang perlu diperhatikan yaitu:
-. Kinerja Investasi: melakukan evaluasi hasil investasi dam melakukan perbandingan dengan benchmark atau tujuan awal. perlu diketahui bahwa penurunan nilai investasi bisa menjadi sinyal masalah.
-. Risiko Pasar: Pertimbangkan dampak fluktuasi pasar terhadap nilai investasi. Maka dari itu, perusahaan harus siap menghadapi risiko sistematis yang tidak dapat dihindari.
-. Diversifikasi: Memastikan portofolio investasi terdiversifikasi agar dapat mengurangi risiko. Â Karena, ketergantungan pada satu jenis investasi dapat berisiko tinggi.
- Aktiva TetapÂ
Aktiva tetap mencakup properti, pabrik, dan peralatan. Adapun permasalahan yang mungkin muncul yaitu:
-. Depresiasi: Â metode depresiasi digunakan untuk memastikan tidak adanya over-depresiasi yang dapat mempengaruhi nilai buku aktiva.
-. Pemeliharaan: Periksa kondisi fisik aktiva tetap. Kerusakan atau kebutuhan pemeliharaan yang tinggi dapat mengindikasikan masalah operasional.
-. Utilisasi: Evaluasi tingkat pemanfaatan aktiva tetap untuk memastikan bahwa aset tersebut digunakan secara efisien.
- Â Aktiva Tetap Tak Berwujud
Aktiva ini termasuk hak paten, merek dagang, dan goodwill. Untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi, maka langkah-langkah yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
-. Penilaian Nilai Wajar: Melakukan penilaian berkala untuk memastikan nilai tercatat sesuai dengan nilai pasar. Penurunan nilai wajar dapat memerlukan penyesuaian akuntansi.
-. Perlindungan Hukum: Memastikan semua hak kekayaan intelektual terlindungi secara hukum untuk menghindari risiko kehilangan nilai.