Mohon tunggu...
Sadat Bahri
Sadat Bahri Mohon Tunggu... -

Manajemen Strategi, Kepemimpinan, Pengembangan Diri dan Pengembangan Karir

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemimpin bagi Diri Sendiri

28 Desember 2012   07:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:54 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan ketika setiap orang memiliki keinginan Memimpin Orang Lain, apakah yang terjadi...? Tentunya Premanisme akan booming, Hukum Rimba merajalela, Yang Kuat Yang Menang, dan banyak lagi chaos yang terjadi.  Sekarang saja dengan banyak poster, baligho, spanduk, gambar-gambar calon pemimpin daerah yang menjamur sudah sangat "menyilaukan" mata dan hati setiap orang yang lalu lalang.  Banyaknya keinginan orang-orang tersebut yang "merasa" lebih baik dan lebih pantas memimpin orang lain telah membutakan banyak mata, baik mata mereka sendiri dan juga mata orang lain.  Pada akhirnya Mata Hati masyarakat kita juga ikut tertutup.

Sangat disayangkan untuk urusan begini, banyak sekali orang yang ingin maju memimpin.  Terkadang mereka lupa bahwa syarat penting bisa memimpin orang lain adalah "Mampu Memimpin Diri Sendiri".  Hukum Kepemimpinan menjelaskan bahwa Pemimpin yang Baik adalah Pengikut yang Baik.  Pemimpin adalah orang yang dipilih, diikuti karena Kapasitas dan Kemampuannya.  Pemimpin tidak mengangkat diri sendiri, namun diangkat oleh orang lain, yang dengan mata hatinya melihat bahwa dia layak untuk menjadi seorang Pemimpin.

Ketika Anda belum mampu memimpin diri sendiri, sebaiknya dengan legowo mundur dan kembali dalam pertapaan untuk belajar dan terus belajar tentang kepemimpinan.  Sudahkah Anda menyadari, sebelum berangkat maju sebagai calon pemimpin, dan sebelum Anda bersuara bahwa "ini adalah panggilan hati", "ini adalah permintaan masyarakat", ada baiknya Anda perlihatkan kemampuan Anda memimpin Diri Sendiri dengan menjadi seorang Ayah yang Bijak bagi Anak-anak, Suami yang setia pada Istri atau Wanita yang taat akan Suami.  Itulah Kepemimpinan Sejati Anda, ketika Anda menjadi Panutan, Pedoman dan Idola bagi Istri/Suami dan anak-anak, serta Orang Tua dan Keluarga.  Cukup rasanya Anda berbangga mampu memimpin diri sendiri daripada memimpin orang lain.  Janganlah keluarga, anak dan istri atau suami bangga hanya ketika Anda menjabat sebagai Walikota, Bupati atau Gubernur, sementara pada akhir tugas Anda hanya seorang pensiunan lapuk.

Pemimpin Besar adalah orang yang mampu memimpin diri sendiri dan keluarganya.  Pemimpin Besar selalu dilahirkan, walau Kepemimpinan dapat dipelajari, namun hakikat kepemimpinan adalah Pilihan yang Dipilih bukan Pilihan untuk Memilih.  Jadilah Pemimpin bagi Diri Sendiri sebelum "Niat" menjadi Pemimpin Orang lain.

 

Ikhtisar.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun