Mohon tunggu...
Ikhsanul Khairi
Ikhsanul Khairi Mohon Tunggu... Dosen - Fisheries, Functional Food and Quality Management System Enthusiast

Pengajar dan Peneliti di Universitas Teuku Umar

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Melirik Potensi Penyamakan Kulit dari Limbah Industri Perikanan

5 Maret 2022   11:57 Diperbarui: 5 Maret 2022   12:14 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Industri yang menggunakan daging ikan kambing-kambing di Aceh. Sumber: antarafoto

Industri penyamakan kulit sudah tidak asing lagi di Indonesia. Industri penyamakan kulit di Indonesia sudah sangat berkembang, terutama penyamakan dengan bahan baku kulit hewan teresterial seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. Kuilt hasil penyamakan kemudian diolah lebih lanjut menjadi produk-produk yang beragam seperti halnya sepatu, tas, hingga jaket.

Indonesia sendiri masih kekurangan pasokan bahan baku kulit, hal ini dapat dilihat dari data impor kulit indonesia yang dirilis oleh Kemenperin. Pada tahun 2011 saja, total impor kulit ke Indonesia mencapai 4.522,20 dalam ribu US dolar. Berdasarkan fakta tersebut sudah seharusnya pemerintah mengantisipasi permasalah ini. Salah satunya dengan mencari alternatif bahan baku lain, seperti menggunakan limbah dari kulit ikan kambing-kambing.

Ikan kambing-kambing potensinya sangat besar. Di beberapa negara bahkan masih menjadi hasil tangkap samping dari kapal trawl. Ikan dengan nama latin Canthidermis maculata ini tersebar diseluruh Western Pacific, Eastern Pacific, Western Atlantic, Eastern Atlantic, dan Western Indian Ocean. Ikan kambing-kambing merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di kolong bawah perairan atau sering disebut dengan istilah demersal. Pemanfaatannya ikan ini hanya diambil dagingnya untuk diolah menjadi bakso, siomay dan dendeng sedangkan kulit langsung dibuang karena memiliki tekstur yang sangat keras dan tidak bisa diolah menjadi bahan makanan. Tekstur yang keras dan bermotif inilah yang menjadikan kulit ikan kambing-kambing berpotensi dijadikan sebagai bahan baku penyamakan kulit. Selain itu, proporsi kulit juga cukup besar, yaitu mencapai 11%. Hal ini menjadikan limbah kulit ikan ini semakin potensial dijadikan bahan baku industri penyamakan kulit.

Penyamakan kulit menggunakan kulit ikan sudah berkembang di luar negeri seperti benua Eropa. Negara di Eropa yang telah mengembangkan penyamakan kulit ikan salah satunya Finlandia. Finlandia melalui program Uni Eropa telah mengembangkan penyamakan kulit untuk masyarakat pesisir agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakatnya. Eropa masih sangat berprospek besar  untuk membangun industri penyamakan ikan, beberapa produk yang berhasil diproduksi adalah tas dan handycraft seperti. Proyek penyamakan kulit bagi penduduk pesisir Finlandia berhasil, dikarenakan dapat membuka lapangan kerja full-time yang baru serta memperoleh penghasilan tambahan dari program ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun