Mohon tunggu...
Ikhsan Setiawan
Ikhsan Setiawan Mohon Tunggu... -

Menulis dengan keseimbanagn pikiran dan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Woow... PKS Menang 3 Lapis

12 Juni 2013   12:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:09 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_248412" align="aligncenter" width="155" caption="dok. pks-maros"][/caption]

Akhir-akhir ini semua orang membicarakan PKS, tidak di warung kopi, lorong-lorong, pinggir pantai, koran, radio, facebook, twitter, kompasiana, apa lagi di TV, semua tentang PKS. Banyak yang benci, tapi tidak sedikit juga yang mendukung. Apa pun tanggapan dari berbagai pihak, saya tidak bisa berbohong kepada diri sendiri bahwa PKS menarik perhatian dunia saat ini; baik dunia nyata maupun dunia maya. Fakta ini coba saya uraikan bukan karena saya punya banyak teman di PKS, tapi saya hanya mencoba untuk menilai dengan objektif dan fairdengan apa yang saya lihat dan rasakan. Dan untuk ke depan sepertinya saya akan banyak menulis tentang PKS, karena apa pun kalau bicara PKS pasti ratingnya tinggi.

Berikut Kejujuran Fakta yang mencatat PKS menang berlapis-lapis. Setidaknya ada 3 lapis. Silahkan diperhatikan. Kritik saya kalau salah.

[caption id="attachment_248417" align="aligncenter" width="300" caption="dok. Google"]

13710017541735593484
13710017541735593484
[/caption] Lapis pertama, saat ini PKS begitu populer di dunia maya sebagai representasi dari itu kita mencoba melihat penilaian Om Google terhadap PKS dengan mencatat angka 40.900.000 hasil (0.16 detik).

Angka PKS ini mengalahkan 3 partai besar lainnya,

[caption id="attachment_248418" align="aligncenter" width="300" caption="dok. Google"]

1371001946384663225
1371001946384663225
[/caption]

Demokrat cuma 29.600.000 hasil (0.24 detik)

[caption id="attachment_248421" align="aligncenter" width="300" caption="dok. Google"]

13710020691191459239
13710020691191459239
[/caption]

PDIP harus puas dapat angka 12.400.000 (0.25 detik).

1371002009670798512
1371002009670798512
dan Golkar hanya dengan angka 12.200.000 hasil (0.23 detik). Saya harus dengan ikhlas mengakui penilaian Om Google ini tanpa intervensi dari pihak mana pun.

Atau kita juga bisa melihat data di kompasiana ini yang tercinta. PKS mendapat angka 432.000 hasil (0.17 detik), Demokrat 74.000 hasil (0.22 detik), Golkar 12.200 hasil (0.23 detik) dan PDIP 35.900 hasil (0.16 detik). Silahkan cek sendiri!

[caption id="attachment_248430" align="aligncenter" width="300" caption="dok. Tempo.co"]

1371004789846705148
1371004789846705148
[/caption]

Lapis kedua, terkait dengan penolakan PKS terhadap rencana pemerintah menaikan harga BBM, koran Tempo setidaknya mencatat 87.9 % rakyat mendukung langkah PKS menolak kenaikan harga BBM. Saya tidak bisa ngomong banyak, karena ini penilaian publik.

Lapis ketiga, nah saya rasa jutaan mata juga menyaksikan tadi malam di acara diskusi paling laris di negeri ini; Indonesia Lawyers Club (ILC). Sikap penolakan PKS dengan rencana pemerintah menaikan harga BBM yang berlawanan dengan Demokrat, PKS kembali menang. Indikasi kemenangan PKS dalam diskusi hangat tadi malam itu tidak perlu dilacak, semuanya sudah jelas. PKS tampil prima dengan alasan yang rasional (saya tidak boleh bohong untuk mengatakan ini) dengan argumen intelektual dari Andi Rahmat, dkk. Pengamat politik juga memberi pandangan yang positif terhadap PKS, dan tidak seperti biasanya, kali ini Ridwan Saidi dan seniman Sudjiwo Tedjo memberi dukungan kepada PKS terkait dengan sikap PKS ini. Hampir tidak ada perlawan berarti dari Demokrat dan Pemerintah (Wamen ESDM), saya dengan sadar justru melihat kubu Demokrat hanya melawak. Saya harus mengakui bahwa saat ini partai yang paling berpeluang menang di 2014 mendatang adalah PKS. Sekali lagi alasannya bukan karena saya punya banyak teman di PKS, tapi alasannya dengan teori sederhana “Semakin tinggi popularitas maka ruang elektabilitas juga semakin luas”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun