Mohon tunggu...
Ikhsanudin Adzaky
Ikhsanudin Adzaky Mohon Tunggu... -

Alumni PPs Pendidikan Matematika Universitas Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sulitkah Bertanya?

26 November 2014   16:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:48 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14169701241478605851

[caption id="attachment_356167" align="alignleft" width="172" caption="Dokumentasi Penelusuran Google"][/caption]

Pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dalam pembelajaran haruslah mempunyai tujuan yang jelas. Kesesuaian antara tujuan sebuah pertanyaan dengan pertanyaan yang diajukan menjadi sebuah hal penting yang perlu diperhatikan. Jangan sampai pertanyaan yang diajukan tidak sesuai dengan tujuan dari yang ingin dicapai. Tujuan pertanyaan yang diajukan hendaknya diarahkan agar memberikan dampak atau efek berpikir tingkat tinggi terhadap siswa. Misalnya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang bentuk akar, maka sebaiknya tidak menanyakan apakah yang dimaksud dengan bentuk akar, namun dapat dirubah dengan menanyakan dengan sebuah contoh. Misalnya, Berikan contoh bentuk akar dan jelaskan mengapa contoh itu disebut bentuk akar?

Pada pembelajaran matematika pertanyaan disebut efektif jika pertanyaan yang diajukan memungkinkan seluruh kompetensi matematis dapat dievaluasi, tidak saja kemampuan mengingat, tetapi juga aspek komunikasi, keterampilan memecahkan masalah, aspek afektif-matematis (terampil, tekun, teliti/cermat, kreatif) juga harus dapat terdeteksi. Oleh karenanya sebagai guru matematika yang selama ini mungkin telah terjebak pada rutinitas pertanyaan yang hanya mempunyai tujuan yang tidak menyeluruh, berhijrah ke pola pertanyaan yang menuntut siswa untuk menjawab sesuai dengan pemikiran matematis sehingga dapat mewakili dari tujuan pertanyaan efektif adalah suatu langkah yang harus dilakukan. Dari yang tadinya menggunakan pertanyaan yang tertutup maka harus berpindah menggunakan pertanyaan yang open ended.

Berpindah dari rutinitas yang sudah lama dilakoni bukanlah hal yang mudah. Hal ini dapat dirasakan dalam program diklat online yang diselenggarakan P4TK Matematika pada beberapa sesi diskusi tentang pertanyaan efektif. Pengalaman pribadi ternyata praktik untuk membuat sebuah pertanyaan yang efektif sangatlah sulit, walaupun akhirnya dengan segala keterbatasan dapat juga membuat sebuah pertanyaan efektif dengan standar pribadi. Kenapa dikatakan standar pribadi? Karena dalam berbagai diskusi ternyata dapat dilihat yang menurut peserta tertentu sudah dianggap sebagai pertanyaan efektif namun oleh peserta lain dianggap belum masuk kriteria pertanyaan efektif sehingga diberikan masukkan atau perbaikan.


Artikel ini adalah bagian dari tugas Diklat Online P4TK Matematika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun