Di berbagai sudut Indonesia, banyak orang percaya bahwa kucing memiliki kemampuan melihat makhluk gaib. Dari kampung-kampung hingga kota besar, kisah tentang kucing yang tiba-tiba menatap kosong ke sudut ruangan, mendesis tanpa alasan, atau berlari ketakutan tanpa sebab yang jelas, sudah menjadi cerita yang diwariskan turun-temurun. Namun, apakah fenomena ini benar adanya atau sekadar mitos yang terpelihara dari generasi ke generasi?
Hana, seorang pemilik kucing bernama Momo, mengalami kejadian yang membuat bulu kuduknya berdiri. Suatu malam, saat asyik menonton film horor, Momo tiba-tiba menegang, menatap tajam ke sudut ruangan yang kosong. Kumisnya bergerak-gerak, ekornya menggembung, dan bulunya berdiri.
Ia bahkan mendesis dan melompat mundur seolah melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat manusia. Hana, yang awalnya skeptis, mulai mempertanyakan apakah kucing memang memiliki kemampuan untuk melihat yang tak kasatmata.
Di sisi lain, banyak ilmuwan dan ahli perilaku hewan yang mencoba menjelaskan fenomena ini secara rasional. Kucing memiliki tapetum lucidum, lapisan reflektif di belakang retina yang memungkinkan mereka menangkap lebih banyak cahaya dan melihat dalam kondisi gelap dengan sangat baik.
Mereka juga memiliki pendengaran ultra-sensitif yang dapat menangkap suara dengan frekuensi tinggi, seperti bunyi tikus atau kelelawar yang tidak bisa didengar manusia. Bisa jadi, ketika kucing menatap ke satu titik kosong, mereka sebenarnya sedang merespons rangsangan yang tidak kita sadari, seperti suara serangga atau bayangan halus yang tertangkap oleh mata mereka yang tajam.
Namun, di masyarakat, kepercayaan terhadap kemampuan supranatural kucing tetap bertahan. Beberapa orang meyakini bahwa kucing dapat menjadi perantara antara dunia manusia dan dunia gaib. Di Jepang, ada mitos tentang "bakeneko," kucing yang memiliki kekuatan mistis.
Di Mesir kuno, kucing bahkan disembah sebagai penjaga spiritual yang bisa mengusir roh jahat. Sementara di Indonesia, banyak orang tua yang berpesan, "Kalau kucing menatap ke satu titik lama, jangan ganggu, mungkin dia sedang melihat sesuatu."
Fenomena ini juga menarik perhatian para peneliti sosial dan budaya. Kepercayaan terhadap kucing sebagai makhluk yang mampu melihat gaib berkaitan erat dengan tradisi dan sejarah masyarakat.
Beberapa psikolog berpendapat bahwa keyakinan ini bisa menjadi bentuk coping mechanism atau cara manusia menghadapi ketidakpastian di sekitar mereka. Ketika terjadi sesuatu yang sulit dijelaskan, seperti bunyi aneh di tengah malam atau suasana yang tiba-tiba berubah mencekam, manusia cenderung menghubungkannya dengan hal-hal mistis.
Dan kucing, dengan tingkah lakunya yang misterius, sering kali menjadi subjek yang pas untuk mendukung keyakinan ini.
