Timnas Indonesia harus menerima kenyataan pahit saat Ragnar Oratmangoen dipastikan absen dalam laga penting melawan Australia pada 20 Maret mendatang. Penyerang andalan Shin Tae-yong itu terkena akumulasi kartu kuning setelah mendapat peringatan saat melawan Bahrain pada Oktober lalu dan Arab Saudi pada November 2024.
Dengan demikian, Oratmangoen harus menepi ketika Garuda menghadapi tantangan berat di Stadion Sepakbola Sydney.
Kehilangan Oratmangoen jelas menjadi pukulan bagi lini depan Timnas Indonesia. Sebagai pemain yang kerap diandalkan Shin Tae-yong bersama Rafael Struick, absennya Oratmangoen membuat tim harus mencari solusi cepat untuk mempertahankan kualitas serangan.
Hingga saat ini, opsi yang ada di lini depan diisi pemain-pemain lokal seperti Hokky Caraka, Dimas Drajad, dan Egy Maulana Vikri. Meski memiliki potensi besar, mereka belum sepenuhnya mampu menggantikan kontribusi Oratmangoen di atas lapangan.
Namun, harapan baru muncul dari proses naturalisasi yang tengah diupayakan oleh PSSI. Ole Romeny, penyerang berusia 24 tahun yang kini bermain di FC Utrecht, diproyeksikan menjadi tambahan kekuatan Garuda.
Pemain jebolan NEC Nijmegen ini disebut-sebut sedang dalam proses perpindahan kewarganegaraan dari Belanda ke Indonesia. Jika proses ini selesai tepat waktu, Romeny diharapkan sudah bisa menjalani debut bersama Timnas Indonesia pada Maret mendatang. Kehadirannya memberikan opsi segar bagi Shin Tae-yong untuk mengisi kekosongan di lini depan.
Romeny bukan sekadar nama baru di dunia sepak bola. Dengan pengalaman bermain di Eredivisie, ia memiliki kemampuan mencetak gol yang mumpuni dan visi bermain yang tajam.
Dalam skenario terbaik, Romeny bisa menjadi pengganti sepadan bagi Oratmangoen, bahkan mungkin memberikan dimensi baru pada serangan Indonesia. Kehadirannya sangat dinantikan untuk menghadapi Australia, yang dikenal memiliki lini pertahanan solid meski sedang dalam masa transisi dengan pelatih baru.
Saat ini, Timnas Indonesia berada di peringkat ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Posisi ini memberikan peluang besar bagi skuad Garuda untuk melaju ke putaran berikutnya, asalkan mereka mampu memanfaatkan sisa pertandingan dengan baik.
Setelah laga melawan Australia, Indonesia masih memiliki dua pertandingan kandang melawan Bahrain dan China, serta satu laga tandang berat melawan Jepang. Konsistensi dan strategi matang menjadi kunci untuk mengamankan poin maksimal di setiap laga.
