Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Hemat 2025, Siap Hadapi Kenaikan PPN 12 Persen dengan Bijak

30 Desember 2024   13:12 Diperbarui: 30 Desember 2024   13:12 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi suasana belanja akhir tahun 2024 (generated AI)

Menjelang akhir tahun 2024, suasana di pusat-pusat perbelanjaan semakin meriah. Pasar tradisional, supermarket, hingga pusat perbelanjaan modern penuh sesak oleh masyarakat yang sedang berburu kebutuhan untuk menyambut tahun baru.

Di pasar Inpres Manonda Kota Palu, terlihat ibu-ibu sibuk menawar harga sayur dan bahan pokok. "Bawang merahnya mahal banget, Bu, ada diskon nggak?" tanya seorang pembeli sambil tersenyum.

Di sudut lain, pedagang kaki lima menawarkan promo besar-besaran---spanduk "Cuci Gudang, Diskon Akhir Tahun 70%" menghiasi lapak mereka, membuat pembeli berbondong-bondong mencari barang impian dengan harga miring.

Sementara itu, suasana serupa terlihat di mall. Lorong-lorong penuh sesak dengan troli yang hampir tak muat lagi diisi barang. Anak-anak berlarian, orang tua sibuk mencari promo, dan para kasir terus bekerja tanpa henti, menyapa pelanggan dengan senyum ramah meski kelelahan.

Namun, tidak semua orang bisa ikut berburu belanja. Beberapa hanya melihat-lihat, menghitung apakah gaji mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan.

"Harga makin tinggi, gaji nggak naik-naik," keluh seorang bapak yang duduk di depan toko sambil memperhatikan orang-orang berlalu lalang.

Situasi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat. Dengan kenaikan tarif PPN menjadi 12% pada tahun 2025, banyak yang bertanya-tanya:

"Bagaimana saya harus mengatur pengeluaran tahun depan?"

Tips Jitu Mengelola Keuangan di 2025

Untuk menghadapi tantangan keuangan ini, berikut beberapa strategi sederhana yang bisa Anda terapkan:

  1. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Penting
    Coba cek kembali anggaran Anda. Langganan streaming yang jarang digunakan? Mungkin saatnya dihentikan. Belanja impulsif? Bisa ditunda dulu. Fokuskan pengeluaran pada hal-hal yang benar-benar penting.
  2. Belanja Pintar
    Barang kebutuhan pokok seperti beras, minyak, dan sabun sering lebih murah jika dibeli dalam jumlah besar. Manfaatkan promo akhir tahun atau cashback dari aplikasi belanja online.
  3. Tabungan Itu Wajib
    Usahakan menyisihkan minimal 20% dari pendapatan untuk tabungan atau investasi. Pilih opsi yang sesuai, seperti emas, reksa dana, atau saham, untuk menjaga nilai uang Anda.
  4. Hati-hati dengan Utang
    Jika memungkinkan, hindari utang konsumtif. Jika sudah punya utang, utamakan pelunasannya, terutama utang dengan bunga tinggi seperti kartu kredit.
  5. Buat Dana Darurat
    Miliki dana cadangan sebesar 3-6 bulan pengeluaran untuk situasi darurat. Ini bisa menjadi penyelamat saat menghadapi kenaikan harga atau kebutuhan tak terduga.
  6. Rencanakan Anggaran dengan Rapi
    Gunakan metode seperti 50/30/20: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan. Aplikasi pengelola keuangan bisa membantu Anda menjaga anggaran tetap terkendali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun