Analisis Penyebab Kecelakaan Embraer di Kazakhstan
Kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat Embraer milik Azerbaijan Airlines pada 25 Desember 2024 memicu spekulasi bahwa pesawat tersebut jatuh akibat terkena rudal sistem pertahanan udara.
Ada 69 penumpang dan lima awak di dalamnya. Berdasarkan data terakhir, sedikitnya 29 orang selamat dan dilarikan ke rumah sakit.
Insiden ini terjadi di Aktau, Kazakhstan, menewaskan 38 orang termasuk para pilot, yang seharusnya menjadi sumber informasi penting tentang insiden ini.
Bukti awal berasal dari sebuah video yang dipublikasikan oleh blogger anonim Rusia, Fighterbomber, melalui saluran Telegram-nya.
Video tersebut menunjukkan tanda-tanda kerusakan pada ekor pesawat yang konsisten dengan serangan rudal anti-pesawat. Dalam komentarnya, Fighterbomber menyebutkan bahwa kerusakan tersebut hampir pasti berasal dari senjata militer, seraya meremehkan teori lain seperti serangan drone atau bom di dalam bagasi pesawat.
Tanda kerusakan juga terlihat di sayap kiri pesawat. Namun, untuk memastikan jenis senjata yang menyebabkan kecelakaan, diperlukan analisis lebih lanjut, termasuk menemukan sisa-sisa amunisi yang mungkin menghantam pesawat.
Latar Belakang dan Dugaan Penyebab
Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Chechnya. Menurut otoritas Rusia, pesawat dialihkan ke Makhachkala, Dagestan, karena kabut tebal di Grozny.
Namun, laporan menunjukkan bahwa perubahan rute mungkin terkait dengan serangan drone Ukraina di wilayah tersebut pada pagi hari yang sama.
Sumber-sumber lokal, termasuk saluran Telegram oposisi Chechen, Niyso, mengonfirmasi adanya serangan drone di Grozny. Publikasi Baza juga melaporkan bahwa bandara Grozny ditutup akibat ancaman tersebut.