Mohon tunggu...
ikhsan harahap
ikhsan harahap Mohon Tunggu... -

pengamat sosial politik

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Melestarikan Budaya Bangga Berbahasa Indonesia

28 Oktober 2014   23:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:23 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1414490084404549738

[caption id="attachment_370072" align="aligncenter" width="300" caption="sumber gambar: http://www.keepcalm-o-matic.co.uk"][/caption]

Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau.

Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia....

Kutipan lagu tersebut menggambarkan betapa luasnya wilayah Indonesia yang memiliki setidaknya 13.466 pulau. Luasnya wilayah Indonesia tersebut menyebabkan keanekaragaman di wilayah Indonesia, baik keanekaragaman budaya, suku, dan juga bahasa. Hingga akhir tahun 2012, Kemendikbud mencatat jumlah bahasa di Indonesia mencapai lebih dari 546 bahasa daerah (kompas.com). Jumlah tersebut merupakan angka yang sangat besar dan jika diterapkan dalam kehidupan bersosialisasi sehari-hari di lingkungan yang terdiri atas campuran kebudayaan, tentu akan ditemui berbagai kendala dalam komunikasi sehari-hari. Untuk itu, founding fathers Indonesia bersepakat memilih Bahasa Melayu sebagai induk dari bahasa pemersatu nasional, bahasa Indonesia.

Terpilihnya bahasa Melayu sebagai akar dari Bahasa Indonesia memiliki beberapa sebab. Sultan Takdir Alisjahbana, dalam buku Sedjarah Bahasa Indonesia, mengutarakan bahasa Melayu memiliki kekuatan untuk merangkul kepentingan bersama sehingga untuk dipakai di Nusantara. Bahasa Melayu dihidupi oleh para pelaut pengembara dan saudagar yang merantau ke mana-mana, selain itu bahasa Melayu adalah bahasa yang mudah dipelajari. Akhirnya pada Kongres Pemuda I tahun 1926, bahasa Melayu menjadi wacana untuk dikembangakan sebagai bahasa dan sastra Indonesia dan pada Kongres Pemuda II 1928, dalam Sumpah Pemuda diikrarkan bahasa persatuan Indonesia dalam poin ketiga.

Sejak diikrarkan sebagai bahasa persatuan, Bahasa Indonesia mulai dikembangkan ke suluruh penjuru negeri. Pemerintah pun memasukkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu kurikulum pendidikan dari tahap dasar hingga menengah. Tujuannya satu, agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga Bahasa Indonesia tetap menjadi ciri khas Indonesia di mata dunia yang dapat mempersatukan segala perbedaan.

Seiring perkembangan zaman serta derasnya arus globalisasi yang mendesak masyarakat Indonesia untuk dapat bersaing di tingkat global, terjadi perubahan kurikulum di lembaga pendidikan. Pelajaran bahasa asing menjadi salah satu mata ajar yang wajib didapat oleh setiap siswa, bahkan sejak level sekolah dasar.

Mata ajar bahasa asing memang hal penting bagi pelajar muda Indonesia, karena arus persaingan global semakin menuntut masyarakat modern untuk mahir berbahasa asing, khususnya bahasa yang diakui sebagai bahasa internasional, seperti Bahasa Inggris, Mandarin, Arab, Jepang, atau Prancis. Namun, dengan masuknya mata ajar tersebut dalam kurikulum pendidikan, tidak seharusnya membuat kita melupakan bahasa resmi yang menjadi identitas bangsa kita, Bahasa Indonesia.

Saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia menggunakan bahasa resmi negara semakin berkurang. Mayoritas masyarakat lebih menyukai menggunakan bahasa asing dalam berkomunikasi sehari-hari, bahkan jika menggunakan bahasa Indonesia pun mereka seringkali mencampurkan beberapa istilah kosakata bahasa asing agar terkesan lebih cerdas dan gaul. Hal-hal seperti itu memang sering dianggap kecil, namun jika tetap dibiarkan, lambat laun penggunaan Bahasa Indonesia semakin ditinggalkan, sehingga ciri khas Indonesia pun menghilang akibat tuntutan global.

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia khususnya kaum terpelajar baiknya lebih cerdas dalam menyikapi arus globalisasi. Penguasaan bahasa asing merupakan suatu keniscayaan bagi setiap individu yang hidup di era modernitas, namun hal tersebut jangan sampai membuat kita lupa akan jati diri bangsa. Penggunaan Bahasa Indoneesia yang baik dan benar harus tetap dilestarikan, karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu masyarakat Indonesia yang terdiri dari bemacam suku serta budaya. Selain itu Bahasa Indonesia juga merupakan identitas bangsa kita, sehingga keberadaannya harus tetap dipertahankan. Berbagai upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan Bahasa Indonesia adalah dengan cara memperluas pengetahuan tentang sejarah Bahasa Indonesia hingga perkembangannya, meningkatkan minat membaca, mengadakan perlombaan, seminar, pelatihan atau acara apapun yang bertujuan memajukan bahasa Indonesia, mengedepankan bahasa Indonesia yang baik sebagai percakapan sehari-hari, aktif menulis di forum-forum dengan memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta turut serta mengenalkan bahasa Indonesia kepada dunia. Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan generasi muda Indonesia tetap bangga berbahasa Indonesia dalam kehidupan sehari -hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun