Komunikasi merupakan hal yang selalu kita lakukan setiap harinya. Entah berkomunikasi dengan teman, keluarga, atau pasangan. Â Dengan adanya komunikasi membuat segalanya menjadi lebih mudah dipahami. Rasanya tiada hari tanpa komunikasi. Lantas sebenarnya apa itu komunikasi? Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan hasil berupa feedback. Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan pesan atau sender. Sedangkan komunikan adalah seseorang yang menerima pesan tersebut. Pesan dalam komunikasi bisa berupa verbal atau pun non-verbal. Dan juga pesan bisa berupa tulisan atau ucapan secara langsung. Komunikasi yang baik apabila setelah kita menyampaikan pesan maka kita akan mendapatkan feedback. Apalagi pada komunikasi dua arah, memerlukan feedback. Namun, pada komunikasi satu arah, feedback tidaklah diperlukan. Komunikasi yang efektif akan membantu kita di kehidupan sehari-hari. Dengan melakukan komunikasi yang efektif, kita bisa memastikan tingkat pemahaman yang sama dengan yang lain. Dan juga mampu memberikan kepercayaan. Melalui komunikasi kita mampu membangun kepercayaan dengan orang lain. Komunikasi yang baik serta efektif mampu menghindari masalah akibat miscommunication (miskom).
Komunikasi di tempat kerja adalah suatu hal yang krusial. Di segala bidang pekerjaan apapun, komunikasi merupakan kunci yang penting. Berkomunikasi dengan atasan atau teman-teman sekantor akan membuat pekerjaan lebih mudah. Jika komunikasi di kantor tidak efektif maka, akan muncul berbagai masalah. Apalagi jika kalian memiliki asumsi bahwa semua orang di kantor sudah paham atau mengerti dengan maksud atau tujuan kalian. Hindarilah memiliki asumsi seperti itu, lebih baik komunikasikan langsung daripada harus berasumsi. Saat di tempat kerja, gunakan lah komunikasi yang tepat dan mampu dipahami dengan mudah. Jangan gunakan komunikasi non-verbal yang sulit dimengerti rekan kerja sekantor.
Kesalahan pada komunikasi di kantor umum terjadi dan membuat komunikasi tersebut menjadi tidak efektif. Untuk mengatasi hal itu, maka perhatikan beberapa faktor fisik, faktor psikologi, Bahasa, sistematik, dan antar pribadi. Faktor fisik perlu diperhatikan sebab saat kita berkomunikasi secara langsung (face to face) dengan berkomunikasi secara online sangat berbeda sebab, kita tak bisa melihat langsung ekspresi. Misalnya jika kalian ingin mengadakan rapat atau diskusi project namun masih WFH (Work From Home) dikarenakan pandemi, gunakanlah platform yang mampu menghadirkan visual seperti zoom atau google meet guna menghindari kesalahan.
Lalu saat kalian berkomunikasi dengan rekan kerja, perhatikan suasana hati kalian. Jika sedang stress atau sedih, jangan libatkan hal itu ke dalam komunikasi di kantor. Perhatikan juga faktor Bahasa, seperti misalnya kalian sedang rapat mengadakan presentasi terkait project baru yang terdapat beberapa Bahasa asing yang mungkin sulit dimengerti oleh rekan -- rekan kerja. Maka gunakanlah ilustrasi dengan Bahasa yang mudah dicerna atau dipahami. Kemudian perhatikan juga penyampaian secara sistematis. Misalnya saat kalian ingin menjelaskan project baru yang akan digarap, maka jelaskan secara berurutan agar tidak terjadi kebingungan. Dan yang terakhir perhatikan faktor antarpribadi perhatikan gaya komunikasi sesuai dengan komunikan. Ibarat kata gaulnya, jangan terlalu sok akrab.
Komunikasi yang efektif memiliki prinsip yaitu antara lain; hasil dari proses komunikasi yang diinginkan adalah saling pengertian. Jika komunikan memahami pesan yang dikonstruksikan dan memberi feedback maka, terjadilah saling pengertian dan mampu membuat komunikasi menjadi lebih intens. Lalu, yang kedua komunikasi bukanlah sebuah pilihan. Mungkin, prinsip ini mematahkan pepatah bahwa 'diam adalah emas'. Dalam ilmu komunikasi, kita tidak boleh berdiam diri dan memikirkan ingin berbicara atau tidak. Apalagi dalam pekerjaan, kalian harus mengkomunikasikan terkait bidang pekerjaan. Prinsip yang ketiga yaitu, komunikasi tidak bisa diubah. Sesuatu yang telah kalian ucapkan secara langsung, tidak bisa ditarik Kembali. Maka berhati-hati lah dalam berkata. Sebab jika pemilihan diksi yang kurang tepat mampu memberikan kesan yang buruk dan memutus komunikasi sehingga tidak efektif. Meskipun jika melakukan komunikasi secara online melalui text, kalian bisa menarik Kembali pesan tersebut. Namun, hindarilah melakukanya.
Prinsip yang keempat ialah, asumsi adalah musuh bagi pertumbuhan. Berasumsi yang tidak-tidak mampu membuat komunikasi tidak menjadi efektif. Hilangkan semua asumsi -- asumsi negative guna menjalin komunikasi yang baik. Lalu, prinsip yang selanjutnya yaitu komunikasi dua arah atau two-ways communication. Komunikasi memang memiliki dua macam, yaitu komunikasi dua arah dan satu arah. Namun komunikasi dua arah lah yang paling bagus dan efektif. Sebab dalam komunikasi dua arah, terdapat feedback yang akan diberikan oleh komunikan. Sedangkan komunikasi satu arah seperti komunikasi dengan patung yang tidak memberikan feedback. Dan prinsip yang terakhir ialah komunikasi merupakan komitmen yang berjangka Panjang. Berlatih lah terus dalam berkomunikasi, sebab komunikasi bisa menjadi investasi ke depannya apalagi di bidang pekerjaan.
Komunikasi memiliki 3 bentuk yaitu eksplisit, implisit dan mendengarkan secara aktif. Bentuk komunikasi eksplisit adalah berkomunikasi secara efektif dengan media komunikasi yang berbeda. Komunikasi itu bersifat dinamis, bisa berubah mengikuti perkembangan teknologi. Sejak pandemi covid-19 menyerang di seluruh dunia, berbagai bidang beralih secara online dengan memanfaatkan teknologi. Banyak pekerjaan yang dilakukan secara daring atau work from home. Mereka yang biasa bekerja secara offline, kini harus beradaptasi secara online. Hal ini merubah bentuk komunikasi yang biasanya terjadi. Yang biasanya kita berkomunikasi secara langsung (tatap muka), sekarang komunikasi lebih banyak dilakukan secara online. Bagi orang yang mudah beradaptasi, hal ini tentunya mudah. Namun bagi orang susah melakukan adaptasi terhadap komunikasi secara online, tentu akan menyulitkan dirinya. Media komunikasi online bisa berupa email, video call, platform chat, atau google meet dan zoom.
Di dunia pekerjaan yang menerapkan wfh, segala komunikasinya dilakukan secara online. Mulai dari meeting yang bisa menggunakan  panggilan video call atau menggunakan media google meet atau zoom. Sedangkan untuk mengirimkan laporan biasanya menggunakan email. Dikarenakan kita berkomunikasi secara online, dimana lawan bicara kita tidak bisa menentukan nada bicara kita serta mimic wajah, maka tetap dibutuhkan memakai etika berkomunikasi. Contohnya saat kita ingin melaporkan project atau laporan keuangan dan dikirim melalui email, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Saat hendak mengirimkan melalui email, perhatikan penerima email. Kalian harus mencantumkan kepada siapa email itu ditujukan. Kemudian, berikanlah subjek yang bersifat singkat, jelas, padat atau to the point. Perhatikan juga isi dari email tersebut. Isi email, diharapkan tidak terlalu Panjang.
Saat mengetik email, kalian harus perhatikan kata-kata yang kalian ucapkan. Gunakanlah kata-kata yang formal dan pandailah memilih diksi yang tepat. Saat kalian ingin melampirkan laporan project atau laporan keuangan yang berbentuk file cukup besar dan banyak, alangkah lebih baik jika kalian hanya mengirimkan link google drive agar isi email tidak terlalu penuh. Dan jangan pernah menulis email dengan menggunakan huruf kapital semua. Gunakan lah huruf kapital sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Sebab penggunaan huruf kapital pada semua tulisan, memiliki gambaran bahwa tulisan itu artinya marah atau berteriak. Lalu, jangan gunakan emot pada email. Apalagi untuk email kepada rekan kerja atau bos yang sifatnya formal. Gunakanlah emot Ketika situasi nya non formal seperti dengan teman. Dan jangan gunakan kata singkatan yang tidak baku. Email untuk rekan kerja atau bos, bersifat formal. Jangan gunakan singkatan yang sering dipakai di media social.
Beberapa waktu lalu, ada sebuah kasus yang cukup diperbincangkan mengenai etika berkomunikasi saat ingin melamar kerja. Para pencari kerja menghubungi HRD dengan kalimat atau kata yang kurang pantas. Perlu diingat komunikasi dengan konteks pekerjaan dengan komunikasi sehari-hari dengan teman atau pasangan itu berbeda. Jangan pernah memulai komunikasi terkait pekerjaan dengan awalan "P". Hal ini sangat berbahaya dan fatal. Selain tidak sopan, dianggap juga tak memiliki etika. Gunakanlah salam secara sopan sebab kalian bukan sedang berkomunikasi dengan teman. Bersikaplah secara professional seperti tidak menggunakan jargon dan jangan menggunakan emot. Untuk konteks yang formal, gunakanlah email. Jangan menghubungi melalui whatsapp sebab, whatsapp merupakan ranah pribadi. Namun jika ada hal yang sangat mendesak maka, boleh melalui whatsapp.
Namun etika saat melakukan rapat melalui google meet atau zoom, sangatlah berbeda dengan etika mengirim email. Saat kalian sedang menghadiri rapat perusahaan atau rapat project, datanglah tepat waktu. Jika kalian menjadi pemimpin rapat atau ingin berbicara memberikan pendapat, perkenalkan lah diri terlebih dahulu. Nyalakan kamera dan berpakaianlah secara rapih dan formal karena perlu diingat bahwa ini pekerjaan dan formal. Saat berbicara, jangan terlalu kencang atau berteriak. Dan jika tidak ingin berbicara, matikan mic kalian supaya tidak ricuh. Saat dalam konteks meeting pekerjaan, siapkan lah data-data yang kalian butuhkan di awal sebelum memulai rapat. Jika ingin berbicara atau interupsi maka gunakanlah fitur raise hand. Jangan langsung memotong percakapan seseorang, karena itu tidak sopan.