Waktu menunjukkan pukul 05:00, urusan administrasi selesai meski harus sedikit ngotot! Â "Heran kerja kemanusiaan kok banyak syarat!"
Umpatku dalam hati.
Oh hampir lupa, Â Aku belum sholat subuh!
Kebiasaan....!!!
Hatiku mulai gundah, Â jam 05:30 Aku masih di Rumah sakit. Sementara jam 6 harus mengikuti pembukaan acara bela negara! Â Pasti telat.
Hitunganku jika kembali ke rumah dan pergi ke alun-alun pemda setidaknya membutuhkan waktu 2 jam. Paling cepat Aku bisa mengikuti acara bela negera ya sekitatr pukul 07:30 lah. Â Tapi tak apa, Â dari pada tidak ikut, Â terlambat masih mendinglah.
Pukul 07.42 Aku sampai di Acara pembukaan Bela Negara, Â nampak para peserta masih melaksanakan apel. Â Apel baru dimulai pukul 07:30 ternyata.
"Selamaaaaat....selamat, bela negaranya terlambat!"
Tapi sial.....
Aku dipanggil instruktur bela negara, dihukumnya aku di hadapan seluruh peserta bela negara.
Instruktur memaki karena keterlambatanku, Â dibilangnya aku tidak disiplin. Baru hari pertama sudah payah! Â Tepat waktu saja tidak bisa, Â bagaimana bisa kamu membela negara? Â Tanyanya.
Segala umpatan ala-ala militer keluar, seolah aku ini penjahat saja! Â Dijadikannya aku sebagai contoh warga yang tak taat, Â warga negara yang tak siap membela negaranya dan bukan contoh yang baik.
Tak sepatah katapun keluar dari mulut ini, karena memang aku tak diberi kesempatan mengemukakan  sebab mengapa aku terlambat.
Dalam hatiku saja aku mengumpat!
Bela negara macam apa ini? Gayanya saja bela negara, Â memberi keadilanpun tidak! Padahal aku punya hak bicara! Lagipula aku terlambat karena alasan kemanusiaan!
Hari pertama aku menjalani hukuman dari instruktur bela negara, push-up 10 kali, sit-up 10 kali dan jalan bebek satu keliling alun-alun pemda.