Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Selamat datang di media masa seputar perkembangan ilmu pengetahuan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bukber Bukan Sekadar Makan Bersama: Menjadikan Momen Ramadhan Lebih Bermakna

15 Maret 2025   11:45 Diperbarui: 15 Maret 2025   11:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka puasa bersama (Sumber: Pribadi)

Buka bersama atau bukber bukan sekadar ajang untuk menyantap hidangan lezat setelah seharian berpuasa. Lebih dari itu, bukber adalah momen yang bisa diisi dengan kebersamaan, refleksi, dan kehangatan yang mendalam. Setiap tahunnya, saya selalu menantikan momen ini, bukan hanya karena makanan yang disajikan, tetapi juga karena kesempatan untuk berkumpul dengan orang-orang terdekat dalam suasana penuh berkah.

Saya masih ingat bukber pertama yang benar-benar membuat saya berpikir tentang maknanya. Saat itu, saya dan beberapa teman lama dari sekolah sepakat untuk bertemu di sebuah restoran. Awalnya, niat kami hanya ingin melepas rindu. Namun, di tengah obrolan, kami mulai membahas bagaimana hidup kami telah berubah sejak terakhir bertemu. Dari cerita itu, saya sadar bahwa momen bukber bisa lebih dari sekadar reuni; ia bisa menjadi wadah untuk saling mendukung dan menguatkan.

Setiap bukber yang saya jalani selalu memberi pelajaran baru. Kadang, ia menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan kolega. Kadang pula, ia menjadi pengingat bahwa Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama.

Saya juga menyadari bahwa bukber yang terlalu mewah justru sering kali kehilangan esensinya. Pernah suatu kali saya menghadiri bukber di sebuah restoran mahal. Hidangannya luar biasa, tempatnya nyaman, tetapi entah mengapa saya merasa ada yang kurang. Kami lebih sibuk dengan ponsel, mengambil foto makanan, dan membahas hal-hal ringan tanpa ada percakapan yang benar-benar berarti. Sejak saat itu, saya lebih memilih bukber yang lebih sederhana tetapi penuh makna.

Salah satu cara agar bukber lebih bermakna adalah dengan menambahkan sesi refleksi. Pernah dalam satu bukber, kami sepakat untuk berbagi satu pelajaran hidup yang kami dapatkan selama setahun terakhir. Obrolan itu ternyata lebih berkesan daripada sekadar membahas pekerjaan atau tren terbaru. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa bukber bisa menjadi momen untuk saling menginspirasi.

Bukber juga bisa menjadi ajang untuk memperbaiki hubungan yang renggang. Saya pernah memiliki teman yang lama tidak berkomunikasi karena kesalahpahaman. Namun, dalam sebuah bukber, kami akhirnya duduk bersama dan berbicara dari hati ke hati. Ternyata, suasana Ramadhan benar-benar bisa mencairkan hati yang beku.

Dalam beberapa tahun terakhir, saya mencoba untuk mengurangi kebiasaan membuang makanan saat bukber. Sering kali, kita terlalu bersemangat memesan banyak makanan hingga akhirnya terbuang sia-sia. Kini, saya selalu mengingatkan teman-teman untuk memesan secukupnya dan berbagi jika ada sisa. Bukber bukan hanya soal kenyang, tetapi juga tentang menghargai rezeki.

Bagi saya, bukber yang paling berkesan bukanlah yang paling mewah atau yang makanannya paling enak, tetapi yang paling tulus. Pernah saya menghabiskan bukber hanya dengan seorang teman di warung kecil pinggir jalan. Kami berbicara panjang lebar, saling bercerita tentang kehidupan, dan meskipun sederhana, momen itu terasa begitu hangat.

Saya juga belajar bahwa bukber bukan hanya untuk teman sebaya, tetapi juga untuk keluarga. Kadang, kita terlalu sibuk mengatur bukber dengan teman-teman hingga lupa bahwa orang tua dan saudara di rumah juga ingin merasakan kebersamaan itu. Kini, saya selalu menyempatkan setidaknya satu kali bukber khusus dengan keluarga di rumah.

Selain itu, bukber juga bisa menjadi momen untuk lebih mengenal orang baru. Dalam beberapa kesempatan, saya menghadiri bukber komunitas, di mana saya bertemu dengan orang-orang yang sebelumnya belum saya kenal. Percakapan yang terjadi sering kali membuka wawasan baru dan memperluas jaringan pertemanan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun