Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Guru - Selamat datang di media masa seputar perkembangan ilmu pengetahuan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Membangun Karakter Anak: Pentingnya Membiasakan Mentaati Peraturan Sejak Dini agar Tidak Terbiasa Curang

28 Januari 2025   17:25 Diperbarui: 28 Januari 2025   17:25 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sebuah keluarga sedang bermain bersama (Sumber: AleksandarNakic via istockphoto)

Anak-anak adalah individu yang penuh rasa ingin tahu, bersemangat, dan sering kali berimajinasi tinggi. Mereka senang bermain, berinteraksi dengan teman-temannya, dan belajar tentang dunia di sekitar mereka. Namun, dalam proses bermain, sering kali terdapat momen di mana mereka dihadapkan pada pilihan untuk mengikuti peraturan atau melanggar batasan demi meraih kemenangan dengan cara yang tidak adil. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk membiasakan anak-anak mentaati peraturan, terutama saat bermain, sebagai dasar pengembangan karakter yang baik.

Mematuhi peraturan bukanlah sekadar tentang mematuhi aturan dalam permainan, tetapi juga mengenai pengajaran nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap orang lain. Ketika anak-anak belajar untuk mengikuti peraturan yang ada, mereka juga akan memahami pentingnya menjaga hubungan yang sehat dengan teman sebaya, saling menghargai, dan menciptakan lingkungan yang menyenangkan bagi semua orang. Sebaliknya, jika mereka terbiasa bermain curang atau melanggar aturan, mereka bisa mengembangkan perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Penting untuk diingat bahwa anak-anak belajar melalui contoh. Jika mereka melihat orang dewasa atau teman-teman mereka melanggar aturan dalam permainan, mereka mungkin akan menganggap hal tersebut sebagai perilaku yang dapat diterima. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik perlu memberikan contoh yang baik dalam hal mematuhi peraturan. Misalnya, jika seorang anak bermain monopoli, mereka harus diajarkan untuk tidak mencurangi aturan meskipun itu bisa menguntungkan mereka.

Pembiasaan untuk mematuhi peraturan dapat dilakukan secara bertahap sejak anak masih kecil. Pada tahap awal, orang tua bisa mengenalkan aturan sederhana dalam permainan, seperti mengajak anak bermain papan permainan yang memiliki aturan yang jelas. Ketika anak mulai memahami aturan, orang tua bisa mengajak mereka untuk berlatih mengikuti peraturan tersebut secara konsisten. Ini akan memberikan anak kesempatan untuk belajar mengontrol diri dan membuat keputusan yang bijak saat bermain.

Namun, tidak hanya melalui permainan papan saja anak-anak belajar tentang peraturan. Saat mereka bermain di luar ruangan, seperti bermain bola atau permainan kelompok lainnya, mereka juga dihadapkan pada situasi yang menuntut mereka untuk mengikuti aturan yang disepakati bersama. Dalam hal ini, penting untuk mengingatkan anak bahwa aturan tidak hanya berlaku untuk orang lain, tetapi juga untuk dirinya sendiri. Dengan demikian, mereka belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dalam setiap permainan.

Mengajarkan anak untuk bermain sesuai aturan juga membantu mereka memahami konsep keadilan. Ketika seorang anak bermain curang, ia merugikan orang lain, yang pada gilirannya bisa menyebabkan konflik dan perasaan tidak puas di antara teman-teman. Anak yang terbiasa bermain curang cenderung merasa bahwa mereka hanya bisa menang jika mereka melanggar aturan, yang bisa menumbuhkan rasa egois dan kurangnya empati terhadap orang lain.

Sebaliknya, jika anak diajarkan untuk mengikuti peraturan, mereka akan lebih mudah merasa puas dengan hasil permainan yang fair. Mereka akan belajar bahwa kemenangan yang diraih dengan usaha yang jujur dan sesuai aturan jauh lebih memuaskan dan memberi rasa bangga yang lebih besar. Selain itu, mereka juga akan belajar untuk menghargai usaha dan prestasi orang lain, yang merupakan dasar dari hubungan sosial yang sehat.

Pembelajaran tentang peraturan dalam permainan juga berkaitan erat dengan pengembangan keterampilan sosial. Anak-anak yang memahami dan mengikuti aturan dalam bermain akan belajar untuk berkomunikasi dengan lebih baik, menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif, dan bekerja sama dalam tim. Ini adalah keterampilan yang sangat berguna bagi mereka dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun dalam interaksi sosial dengan teman-teman.

Di sisi lain, anak yang terbiasa melanggar aturan dalam permainan cenderung mengabaikan pentingnya kerjasama dan rasa saling menghormati. Mereka mungkin kesulitan untuk bekerja dalam kelompok, menyelesaikan masalah secara bersama-sama, atau menerima pendapat orang lain. Hal ini bisa berdampak negatif pada perkembangan sosial dan emosional mereka, yang sangat penting untuk membentuk karakter yang baik di masa depan.

Selain itu, penting juga untuk melibatkan anak dalam pembicaraan mengenai mengapa aturan itu ada. Anak-anak akan lebih memahami arti dari mengikuti peraturan jika mereka tahu bahwa aturan tersebut ada untuk melindungi kepentingan bersama. Dengan menjelaskan bahwa permainan yang adil memberikan kesempatan yang sama bagi semua pemain, anak-anak akan lebih termotivasi untuk bermain dengan jujur dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun