Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Guru - Selamat datang di media masa seputar perkembangan ilmu pengetahuan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rahasia Bahasa Tubuh: Mengapa Kita Mendongak atau Menunduk Saat Menyapa

28 Januari 2025   12:06 Diperbarui: 28 Januari 2025   12:06 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang yang sedang menyapa (Sumber: BongkarnThanyakij via istockphoto)

Bahasa tubuh adalah bagian penting dari komunikasi yang sering kali terjadi tanpa disadari. Salah satu gerakan kecil namun penuh makna adalah cara kita menyapa seseorang, terutama melalui gerakan kepala. Ternyata, ada perbedaan mendasar dalam cara kita menggunakan kepala saat menyapa orang yang kita kenal dibandingkan dengan mereka yang belum kita kenal. Ketika bertemu seseorang yang familiar, kita cenderung mendongakkan kepala, sementara untuk orang asing, kita lebih sering menunduk.

Gerakan ini bukan sekadar kebiasaan, tetapi mengandung makna psikologis yang mendalam. Ketika kita mendongakkan kepala untuk orang yang kita kenal, itu mencerminkan rasa percaya diri dan kenyamanan. Gestur ini menunjukkan bahwa kita merasa aman dan memiliki hubungan yang akrab dengan orang tersebut. Sebaliknya, menundukkan kepala untuk orang asing menunjukkan rasa hormat, kehati-hatian, atau bahkan kewaspadaan, terutama ketika kita belum memiliki dasar interaksi yang cukup.

Dalam konteks sosial, mendongak kepada orang yang kita kenal mencerminkan hubungan yang lebih terbuka. Kepala yang terangkat memberikan sinyal bahwa kita siap untuk berkomunikasi dan merasa santai dalam keberadaan mereka. Ini adalah tanda bahwa kita menganggap mereka sebagai bagian dari lingkaran sosial kita, seseorang yang tidak menimbulkan ancaman.

Sebaliknya, menundukkan kepala kepada orang yang belum kita kenal adalah bentuk sikap rendah hati. Ini adalah cara nonverbal untuk menunjukkan bahwa kita tidak memiliki niat mengancam atau ingin menciptakan konflik. Gerakan ini juga bisa dilihat sebagai pengakuan akan batasan sosial dan budaya, di mana menjaga jarak adalah hal yang lazim dalam interaksi awal dengan orang baru.

Faktor budaya juga memainkan peran penting dalam perbedaan cara menyapa ini. Di beberapa budaya, menundukkan kepala adalah tanda penghormatan yang sangat penting, terutama kepada orang yang lebih tua atau memiliki otoritas. Sebaliknya, dalam budaya yang lebih egaliter, mendongakkan kepala sebagai sapaan kepada teman-teman adalah ekspresi dari kesetaraan dan kenyamanan.

Menariknya, gerakan kepala ini juga memiliki kaitan dengan evolusi manusia. Dalam dunia hewan, mendongakkan kepala sering kali menjadi tanda dominasi atau rasa aman, sedangkan menundukkan kepala menunjukkan kepatuhan atau penghindaran konflik. Manusia, sebagai makhluk sosial yang kompleks, telah mengadaptasi perilaku ini dalam interaksi sehari-hari untuk mencerminkan hubungan mereka dengan orang lain.

Psikologi juga menjelaskan bahwa mendongakkan kepala memberikan akses langsung pada kontak mata, yang sering kali menjadi simbol keterbukaan dan koneksi. Ketika kita bertemu orang yang kita kenal, kita cenderung ingin memperkuat ikatan melalui tatapan mata langsung. Sebaliknya, menundukkan kepala untuk orang asing mencerminkan kehati-hatian, di mana kita cenderung menghindari kontak mata yang terlalu intens untuk menjaga rasa nyaman kedua belah pihak.

Gerakan kepala ini sering kali terjadi secara otomatis, tanpa perlu kita pikirkan. Namun, meskipun sederhana, gerakan ini dapat menyampaikan pesan yang kuat. Sapaan dengan mendongak dapat mengindikasikan antusiasme, sedangkan sapaan dengan menunduk menandakan rasa hormat atau bahkan kerendahan hati.

Hubungan emosional juga memainkan peran besar dalam cara kita menyapa. Ketika kita menyapa teman atau orang terkasih, mendongakkan kepala disertai senyuman menunjukkan kegembiraan dan penghargaan terhadap kehadiran mereka. Sebaliknya, ketika menyapa orang asing, menunduk disertai ekspresi netral membantu menciptakan suasana yang sopan namun tetap menjaga batas.

Selain itu, lingkungan sosial dan situasi tertentu juga memengaruhi gerakan kepala saat menyapa. Dalam suasana formal, kita cenderung menundukkan kepala untuk menunjukkan sikap profesional dan sopan. Namun, dalam suasana santai, mendongakkan kepala sering kali menjadi pilihan yang lebih umum untuk menunjukkan keakraban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun