Dalam kehidupan ini, ada satu cinta yang paling tulus dan tidak bersyarat, yaitu cinta seorang ibu. Ibu adalah sosok yang selalu mendahulukan kebutuhan anaknya, bahkan seringkali mengorbankan dirinya sendiri. Salah satu bentuk pengorbanan yang sering tidak terlihat adalah doa-doanya yang selalu mengalir untuk kebaikan anak-anaknya. Saking sibuknya mendoakan anak, seorang ibu kadang lupa untuk memohon kebaikan bagi dirinya sendiri.
Setiap ibu memiliki cara unik dalam mencintai anaknya, tetapi intinya tetap sama: mereka selalu mengutamakan kebahagiaan dan keselamatan anak di atas segalanya. Dalam setiap doa yang dipanjatkannya, nama anak selalu disebut. Ibu memohonkan perlindungan, kesehatan, dan kebahagiaan untuk anaknya, tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
Pernahkah kita membayangkan betapa seringnya seorang ibu terjaga di malam hari hanya untuk berdoa? Dalam sunyi, ia berbicara kepada Tuhan, menitipkan setiap keinginan terbaiknya untuk kita. Bahkan ketika dirinya sedang lelah atau sakit, doa-doa itu tetap dipanjatkan, seolah-olah kekuatannya berasal dari cinta yang tak terbatas.
Ibu adalah sosok yang tak pernah pamrih. Ia jarang mengeluh meskipun keinginannya sendiri sering dikesampingkan. Sebaliknya, ia selalu merasa cukup dengan melihat anak-anaknya hidup dengan baik. Kebahagiaan ibu seolah-olah sudah tercukupi hanya dengan melihat kita tersenyum.
Kadang kita lupa, doa-doa ibu itulah yang membuat langkah kita terasa ringan. Tanpa kita sadari, banyak hal baik yang terjadi dalam hidup kita mungkin adalah jawaban atas doa-doa tulus ibu. Bahkan ketika kita merasa jauh darinya, ibu tetap mendoakan kita, tidak peduli seberapa sibuk atau jarangnya kita menghubunginya.
Doa seorang ibu adalah anugerah besar yang sering kita abaikan. Dalam kesibukan menjalani hidup, kita mungkin lupa bahwa ada seseorang yang tak pernah lupa mendoakan kita. Seseorang yang begitu sibuk memohon keberkahan untuk kita, hingga dirinya sendiri terabaikan.
Seorang ibu tidak hanya mendoakan anaknya ketika mereka sedang menghadapi masalah. Bahkan di saat kita terlihat baik-baik saja, ibu tetap berdoa agar kebahagiaan itu bertahan lama. Ia memohon agar kita diberi kekuatan untuk menghadapi tantangan yang mungkin belum kita ketahui.
Ibu adalah teladan cinta yang tak mengenal batas. Ia mengajarkan kita untuk peduli pada orang lain, meskipun kita sendiri seringkali lupa untuk membalas kebaikannya. Ironisnya, meskipun kita jarang mendoakannya, ibu tidak pernah berhenti mendoakan kita.
Pengorbanan seorang ibu tidak hanya terlihat dalam bentuk fisik, seperti bekerja keras atau merawat kita saat sakit. Pengorbanannya juga hadir dalam bentuk spiritual, melalui doa-doanya yang tidak pernah terputus. Ia percaya bahwa segala kebaikan yang diberikan kepada anak-anaknya akan membawa kebahagiaan untuknya juga.
Saat kita mencapai kesuksesan atau kebahagiaan, ibu adalah orang pertama yang merasa bangga. Ia tidak pernah meminta penghargaan atas apa yang telah dilakukannya. Namun, seberapa sering kita mengucapkan terima kasih atas segala pengorbanannya?