Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Guru - Selamat datang di media masa seputar perkembangan pendidikan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan pendidikan masa kini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bahaya Autopilot Saat Berkendara: Kebiasaan yang Bisa Mengancam Nyawa Anda!

20 Januari 2025   09:42 Diperbarui: 20 Januari 2025   09:42 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi POV seseorang yang mengendarai motor (Sumber: Peopleimages via istockphoto)

Pernahkah Anda merasa tiba-tiba sudah sampai di tujuan tanpa benar-benar mengingat perjalanan yang Anda tempuh? Jika iya, Anda mungkin sedang mengalami fenomena autopilot saat berkendara. Ini bukan kemampuan ajaib, melainkan sebuah kondisi yang sering dialami banyak orang tanpa mereka sadari. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini sebenarnya bisa menjadi ancaman serius?

Autopilot saat berkendara adalah ketika tubuh Anda bergerak secara otomatis, sementara pikiran Anda sibuk melayang ke tempat lain. Anda seolah mengandalkan ingatan dan kebiasaan untuk mengendalikan motor tanpa benar-benar memperhatikan apa yang ada di sekitar Anda. Meskipun tampak sepele, kondisi ini dapat menurunkan tingkat kewaspadaan dan berisiko menyebabkan kecelakaan fatal.

Fenomena ini biasanya terjadi ketika Anda terlalu sering melewati rute yang sama. Otak Anda menjadi terbiasa dengan jalur tersebut sehingga pekerjaan mengemudi terasa seperti tugas otomatis. Tanpa Anda sadari, otak mulai mengalihkan perhatian ke hal-hal lain, seperti memikirkan pekerjaan, masalah pribadi, atau bahkan sekadar melamun.

Bagi sebagian orang, autopilot terasa seperti kemudahan karena tubuh mereka tahu apa yang harus dilakukan tanpa perlu berpikir. Namun, kenyamanan ini bisa berubah menjadi bencana. Dalam kondisi autopilot, pengendara seringkali tidak menyadari perubahan mendadak di jalan, seperti kendaraan lain yang berhenti tiba-tiba, lubang jalan, atau bahkan rambu lalu lintas.

Kehilangan kesadaran penuh saat berkendara bisa sangat berbahaya. Bayangkan jika Anda tiba-tiba harus menghindari kendaraan yang berhenti mendadak, tetapi refleks Anda terlambat karena pikiran sedang melayang. Risiko tabrakan pun menjadi tak terhindarkan. Selain itu, pengendara yang terbiasa dalam mode autopilot cenderung tidak melihat detail penting di sekitar mereka, yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Kelelahan juga sering menjadi penyebab utama fenomena autopilot. Ketika tubuh lelah, otak mencari cara untuk bekerja lebih efisien, salah satunya dengan mengandalkan kebiasaan yang sudah tertanam. Sayangnya, kelelahan juga membuat respons Anda terhadap situasi darurat menjadi lebih lambat. Ini adalah kombinasi yang sangat berbahaya ketika Anda berada di jalan raya.

Selain itu, autopilot juga bisa terjadi karena minimnya stimulasi baru selama perjalanan. Ketika rute yang ditempuh monoton atau terlalu familiar, otak cenderung mengalihkan perhatian ke hal-hal lain. Akibatnya, Anda kehilangan fokus pada hal-hal penting, seperti kondisi jalan, rambu-rambu, atau kendaraan di sekitar Anda.

Ilustrasi seseorang yang mengalami kecelakaan (Sumber: sofirinaja via istockphoto)
Ilustrasi seseorang yang mengalami kecelakaan (Sumber: sofirinaja via istockphoto)

Fenomena ini sering dianggap sebagai hal biasa karena banyak orang yang mengalaminya. Namun, jika dibiarkan terus-menerus, autopilot saat berkendara dapat mengakibatkan dampak yang fatal. Banyak kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kurangnya konsentrasi, dan autopilot adalah salah satu penyumbang terbesar dari masalah ini.

Untuk menghindari bahaya autopilot, penting bagi pengendara untuk selalu menjaga kesadaran penuh selama perjalanan. Salah satu cara terbaik adalah dengan melatih mindfulness saat berkendara. Fokuslah pada setiap gerakan, suara, dan sensasi selama mengemudi. Hal ini tidak hanya membantu Anda tetap waspada tetapi juga meningkatkan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun