Pocari Sweat mungkin sudah menjadi salah satu minuman elektrolit paling terkenal di dunia. Tapi siapa sangka, minuman ini memiliki cerita unik yang berawal dari pengalaman seorang pria Jepang bernama Rokuro Harima saat menghadapi diare akut di Meksiko. Dari kejadian ini, lahirlah ide revolusioner yang mengubah cara kita memandang hidrasi.
Semua bermula ketika Rokuro Harima, seorang karyawan perusahaan Otsuka Pharmaceutical, berada di Meksiko untuk perjalanan kerja. Di tengah kesibukannya, ia mendapati dirinya terserang diare akut akibat sanitasi air yang buruk. Kondisi ini membuat tubuhnya kehilangan cairan dan nutrisi dalam jumlah besar, memaksanya untuk dirawat di rumah sakit setempat.
Di rumah sakit itu, Harima mendapatkan perawatan yang cukup berbeda dari yang biasa ia alami di Jepang. Dokter di sana menyarankan agar ia meminum air soda, karena kondisi sanitasi air yang tidak memadai untuk dikonsumsi langsung. Meskipun awalnya skeptis, ia akhirnya mengikuti saran dokter tersebut dan mulai merasakan manfaatnya.
Dalam diskusi dengan dokter di rumah sakit tersebut, Harima mendapat penjelasan yang membuka wawasannya. Ketika seseorang mengalami diare, tubuh kehilangan cairan, elektrolit, dan zat gizi secara drastis. Penggantian cairan menjadi sangat penting untuk mencegah dehidrasi dan komplikasi serius. Hal ini membuat Harima merenungkan cara yang lebih efektif untuk mengatasi masalah tersebut.
Kenangan lain kemudian muncul di benaknya. Harima teringat pengalaman saat melihat seorang dokter di Jepang yang meminum cairan infus setelah melakukan operasi panjang. Dokter itu menjelaskan bahwa tubuhnya kehilangan banyak cairan selama berjam-jam operasi, dan cairan infus adalah cara tercepat untuk memulihkan kondisi tubuh.
Dari dua pengalaman tersebut, Harima mulai menyusun ide yang revolusioner. Bagaimana jika cairan infus, yang dirancang untuk menggantikan cairan tubuh dengan cepat, dikembangkan menjadi minuman yang bisa dinikmati kapan saja? Gagasan ini menjadi dasar dari proyek inovasi yang akhirnya mengguncang dunia.
Sekembalinya ke Jepang, Harima membawa ide tersebut ke perusahaan tempat ia bekerja, Otsuka Pharmaceutical. Ide ini mendapat perhatian besar dari para ahli di perusahaan, termasuk Takaichi, seorang ahli pengembangan minuman. Takaichi kemudian mulai melakukan penelitian mendalam untuk menciptakan sampel minuman yang bisa meniru fungsi cairan infus dalam tubuh manusia.
Setelah melalui berbagai eksperimen dan uji coba, Takaichi akhirnya berhasil mengembangkan formula awal untuk minuman tersebut. Formula ini dirancang untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan cepat, sekaligus memberikan rasa yang ringan dan menyegarkan. Sampel minuman ini kemudian diserahkan kepada Akihiko Otsuka, kepala direksi perusahaan, untuk mendapat persetujuan.
Akihiko Otsuka langsung melihat potensi besar dari inovasi ini. Ia menyadari bahwa minuman semacam ini tidak hanya berguna bagi orang yang sakit, tetapi juga bagi siapa saja yang membutuhkan hidrasi cepat, seperti atlet, pekerja keras, atau bahkan wisatawan di negara tropis. Dengan visinya yang kuat, Otsuka memberikan lampu hijau untuk memproduksi minuman ini secara massal.