4. Sertakan Nilai Tambah atau Sudut Pandang Unik
Artikel yang menonjol di headline biasanya memiliki nilai tambah atau sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan tulisan lainnya. Hindari hanya menulis ulang informasi yang sudah banyak tersedia. Sebaliknya, tambahkan analisis, opini, atau pengalaman pribadimu yang relevan dengan topik.
Misalnya, jika kamu menulis tentang tren digital marketing, tambahkan pengalamanmu dalam menerapkan strategi tersebut atau berikan pandangan tentang masa depan industri tersebut. Artikel dengan sudut pandang yang segar lebih menarik bagi pembaca dan editor.
5. Gunakan Visual yang Menarik
Visual seperti gambar, infografis, atau video dapat memperkuat artikelmu. Pilih visual yang relevan, berkualitas tinggi, dan sesuai dengan isi artikel. Kompasiana memberikan perhatian khusus pada artikel dengan visual yang mendukung karena lebih menarik bagi pembaca.
Pastikan kamu menggunakan gambar yang legal dan bebas hak cipta. Kamu bisa menggunakan gambar dari situs penyedia gambar gratis atau membuat visual sendiri. Jangan lupa mencantumkan sumber jika menggunakan gambar pihak ketiga.
6. Perhatikan Kaidah Etika dan Kebijakan Kompasiana
Kompasiana memiliki kebijakan yang ketat mengenai konten yang boleh dipublikasikan. Hindari menulis artikel yang mengandung unsur SARA, ujaran kebencian, atau berita palsu. Artikel yang melanggar etika tidak hanya akan dihapus tetapi juga bisa membuat akunmu terkena sanksi.
Selain itu, perhatikan tata bahasa dan ejaan. Artikel dengan banyak kesalahan penulisan cenderung dianggap kurang profesional. Gunakan tools seperti Grammarly atau bantuan dari teman untuk mengecek tulisanmu sebelum dipublikasikan.
7. Interaksi dengan Komunitas Kompasiana
Aktivitasmu di Kompasiana juga memengaruhi peluang artikelnya dipilih menjadi headline. Aktiflah membaca, memberikan komentar, dan berbagi artikel dari penulis lain. Hal ini akan membangun hubungan baik dengan komunitas dan meningkatkan visibilitas akunmu di platform.