Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan elemen digital dalam satu pengalaman interaktif. Salah satu platform yang memanfaatkan teknologi ini adalah Assemblr EDU, sebuah aplikasi yang dirancang khusus untuk dunia pendidikan. Assemblr EDU memungkinkan siswa dan guru untuk membuat, berbagi, dan mempelajari konten berbasis AR dengan mudah. Teknologi ini memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan mendalam dibandingkan metode konvensional, sehingga menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam penggunaannya, Assemblr EDU memungkinkan guru untuk membuat materi pembelajaran dalam format 3D dan AR yang dapat diakses melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau komputer. Penelitian yang dilakukan oleh Susanti et al. (2023) menunjukkan bahwa siswa yang belajar menggunakan media AR memiliki tingkat pemahaman konsep yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang hanya menggunakan media 2D. Hal ini disebabkan karena AR mampu menghadirkan elemen visual yang interaktif, sehingga konsep abstrak dapat lebih mudah dipahami.
Salah satu keunggulan utama Assemblr EDU adalah kemudahan penggunaannya. Guru tidak perlu memiliki keahlian teknis dalam desain 3D untuk membuat materi pembelajaran. Platform ini menyediakan berbagai template siap pakai yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Sebuah studi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2024 menemukan bahwa penggunaan Assemblr EDU meningkatkan motivasi belajar siswa hingga 75%, terutama dalam pelajaran sains dan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi ini mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik di kelas.
Assemblr EDU juga mendukung pembelajaran kolaboratif. Fitur ini memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam proyek berbasis AR, sehingga dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja tim. Dalam sebuah penelitian oleh Pratama dan Andini (2025), kolaborasi melalui platform AR seperti Assemblr EDU terbukti meningkatkan hasil belajar siswa hingga 40%. Lingkungan interaktif yang dihadirkan oleh teknologi ini juga dapat menstimulasi kreativitas siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas kompleks.
Di sisi lain, Assemblr EDU mendukung pembelajaran lintas disiplin ilmu. Guru dapat mengintegrasikan materi dari berbagai mata pelajaran ke dalam satu proyek AR, seperti menggabungkan sains, seni, dan sejarah. Penelitian oleh Dewi et al. (2024) menunjukkan bahwa pendekatan ini meningkatkan pemahaman siswa terhadap hubungan antar-disiplin ilmu sebesar 60%. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar konsep-konsep individu tetapi juga memahami bagaimana konsep tersebut saling terkait dalam kehidupan nyata.
Namun, ada beberapa tantangan dalam implementasi Assemblr EDU di Indonesia, terutama terkait akses teknologi dan infrastruktur. Tidak semua sekolah memiliki perangkat yang memadai untuk mengakses aplikasi ini. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah dan lembaga pendidikan sangat diperlukan untuk menyediakan fasilitas yang sesuai. Selain itu, pelatihan bagi guru juga menjadi aspek penting agar mereka dapat memanfaatkan teknologi ini secara maksimal.
Secara keseluruhan, Assemblr EDU merupakan inovasi yang berpotensi merevolusi cara belajar-mengajar di Indonesia. Dengan integrasi teknologi AR, siswa dapat mengalami pembelajaran yang lebih menyenangkan, interaktif, dan efektif. Penelitian-penelitian yang ada mendukung manfaat teknologi ini dalam meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Dengan dukungan yang tepat, Assemblr EDU dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H