Dalam sebuah kesempatan penting, perhatian khusus diberikan terhadap upaya memperjuangkan hak dan perlindungan guru melalui penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Guru. Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyampaikan aspirasi mendalam terkait isu ini, termasuk naskah akademik yang menjadi dasar rancangan tersebut. Naskah ini disusun sebagai langkah konkret untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan guru di Indonesia.
Penyampaian naskah akademik tersebut merupakan bentuk kerja sama yang melibatkan berbagai pihak. Dalam forum resmi yang dihadiri oleh tokoh-tokoh pendidikan dan legislator, Ketua Umum PGRI menekankan pentingnya regulasi yang mampu memberikan jaminan perlindungan hukum bagi guru. Hal ini tidak hanya melindungi profesi guru dari berbagai risiko, tetapi juga meningkatkan mutu pendidikan nasional secara keseluruhan.
RUU Perlindungan Guru dirancang untuk menjawab tantangan yang sering dihadapi oleh para pendidik, seperti ancaman kekerasan, kriminalisasi, dan tekanan sosial yang berlebihan. Ketua Umum PGRI berharap naskah akademik ini dapat menjadi pijakan kuat dalam proses legislasi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Selain itu, keberadaan RUU ini diharapkan mampu memberikan perlindungan komprehensif kepada guru, baik dari segi hukum, sosial, maupun profesional.
Aspirasi ini menunjukkan bahwa keberadaan RUU Perlindungan Guru merupakan kebutuhan mendesak. Guru sebagai elemen penting dalam sistem pendidikan nasional memerlukan dukungan nyata dari pemerintah dan masyarakat. Dengan regulasi yang jelas, para pendidik dapat melaksanakan tugasnya dengan tenang dan profesional tanpa khawatir terhadap ancaman atau intimidasi.
PGRI juga mengundang berbagai pihak, termasuk akademisi, organisasi pendidikan, dan masyarakat umum, untuk ikut memberikan masukan terhadap rancangan ini. Partisipasi publik akan memastikan bahwa RUU Perlindungan Guru benar-benar mencerminkan kebutuhan dan kondisi aktual para pendidik. Dengan demikian, upaya ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah, guru, dan masyarakat.
Ketua Umum PGRI menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya untuk kepentingan guru, tetapi juga demi masa depan generasi muda Indonesia. Guru yang terlindungi akan lebih fokus dalam memberikan pendidikan berkualitas, yang pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang unggul.
Dengan harapan besar, naskah akademik ini telah disampaikan kepada pihak-pihak terkait untuk ditindaklanjuti. Langkah berikutnya adalah memastikan bahwa proses legislasi berjalan lancar, dengan komitmen penuh dari semua pihak. Pada akhirnya, RUU Perlindungan Guru diharapkan menjadi landasan hukum yang kokoh dalam mewujudkan pendidikan yang adil dan berkualitas di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
