Nama             : Khairul Ikhsan
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 20240110950003
Prodi/Bidang      : PPG/PGSD
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Mataram
Mata Kuliah       : Profesionalisme Guru Berbasis AIK       Â
Â
A. Pendahuluan
Terorisme dan radikalisme telah menjadi ancaman serius di Indonesia, termasuk di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun NTB bukan daerah yang paling terdampak, risiko radikalisme di sini tetap tinggi dan menuntut perhatian khusus, terutama dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan adalah tempat pembentukan karakter bangsa, tetapi ironisnya, lingkungan ini justru menjadi target infiltrasi paham radikal. Sekolah dan lembaga pendidikan lainnya seharusnya mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan keberagaman kepada siswa. Namun, di beberapa kasus, sekolah justru menjadi tempat di mana paham radikal tumbuh dan berkembang.
B. Diskusi
Radikalisme dalam pendidikan adalah isu yang kompleks dan memerlukan penanganan yang sistematis dan holistik. Laporan media menunjukkan bahwa beberapa guru dan siswa di Indonesia telah terlibat dalam aksi terorisme atau mendukung ideologi ekstremis. Ini terjadi karena mereka terekspos pada ajaran radikal yang disampaikan secara halus dan sistematis. Individu yang rentan, seperti pelajar, cenderung mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran ini. Selain itu, radikalisme sering kali menyusup melalui kegiatan keagamaan yang diselenggarakan secara tertutup dan eksklusif. Teori pendidikan karakter menekankan bahwa pendidikan harus mencakup pengajaran nilai moral dan etika, bukan hanya pengetahuan akademis. Pendidikan karakter bertujuan membentuk individu yang berakhlak baik, menghargai perbedaan, dan memiliki nilai kebangsaan yang kuat. Jika pendidikan tidak menanamkan karakter yang kuat, siswa akan lebih mudah terpengaruh oleh paham radikal yang penuh kebencian.