Hari ini genap 1 bulan saya bergabung dengan kompasiana. Banyak pelajaran baru dan berharga yang saya dapat dengan menjadi kompasianer. Ada satu pelajaran menarik yang saya dapatkan pagi ini, ketika kemaren saya mengomentari tulisan Bung Roe Ardianto PPP: Mahar Lebih Menggiurkan Dibanding Idealis. Perbincangan yang lumayan seru antara saya dan bung Roe Ardianto, ada satu pelajaran berharga yang saya petik dari perbincangan tersebut. Terkait tulisan beliau, akhirnya perbincangan kami menjurus ke Jokowi, topik yang menarik untuk dibahas.
Perbincangan kami seputar sepak terjang Jokowi memimpin Solo dan Jakarta. Saya menegaskan pada Bung Roe Jokowi belum sukses memimpin Jakarta tapi Bung Roe sebaliknya menurutnya Jokowi jeuh lebih baik daripada SBY yang sudah 10 tahun memimpin indonesia. Tapi bukan itu yang menjadi pelajaran buat saya, ada satu hal dari perbincangan tersebut yang membuat saya sadar kalau saya ini ternyata pengetahuannya masih sangat kurang sekali. Saya mengatakan pada Bung Roe Jokowi mimpin Jakarta dan Solo hanya 2 tahun padahal kenyataannya Jokowi sudah menyelesaikan periode pertama selama 5 tahun sebagai walikota solo dan melanjutkan periode kedua tapi tidak sampai akhir masa jabatan kemudian naik pangkat jadi Gubernur Jakarta.
Agak minder juga rasanya, saya yang sok tahu ini dengan PD-nya meluncurkan komentar yang sebelumnya saya tidak tahu persis tapi berlagak sok tahu hingga saya terpojok sendiri dan jatuh ke lubang yang dalam, haha... Lebay. Dari perbincangan di tulisannya Bung Roe tersebut saya seperti mendapatkan sebongkah berlian yang berharga, sebuah ilmu untuk membangun diri menjadi yang lebih baik lagi.
Saran saya buat para kompasianer lainnya, agar kita tak terjebak dalam pemikiran yang dangkal dan terkesan tidak cerdas.
1. Ketika membaca sebuah artikel, apapun itu alangkah baiknya membaca berulang-ulang dan pahami dengan baik. Apabila kurang paham alangkah baiknya mencari sumber refrensi terkait tulisan tersebut. Apabila masih tidak mengerti jadilah silent reader yang baik.
2. Ketika memberikan komentar, berkomentarlah dengan baik jangan menggunakan kata-kata yang tidak sopan apalagi menjelek-jelekkan orang lain. Posisikan diri anda sebagai orang yang tulisannya dikomentari, apa yang anda rasakan ketika tulisan hasil tangan anda sendiri dikomentari negatif oleh pihak lain.
3. Jadilah netral dalam segala hal berkaitan dengan sebuah tulisan. Jangan terbawa ego ketika mengomentari tulisan orang lain maupun membuat sebuah tulisan. Jadilah orang yang berdiri di tengah-tengah tidak berat sebelah karena keegoisan.
4. Satu lagi hal yang paling penting ketika menulis, pada beberapa artikel di kompasiana saya menemukan beberapa penggunaan kata serapan yang kurang tepat. Apabila anda tidak mengerti atau kurang memahami arti suatu kata alangkah bijaksananya tidak menggunakan kata-kata tersebut di dalam sebuah tulisan. Buatlah tulisan yang sederhana saja dan bisa dimengerti semua orang tanpa memakai kata-kata intelek yang terkadang kita sendiri tidak memahami artinya.
Hari ini saya dapat satu pelajaran baru dari kesalahan yang saya buat sendiri, tapi saya tegaskan sama sekali saya tidak malu atas itu justru saya semakin tertarik untuk menggali setiap informasi baru yang saya dapatkan agar saya tak lagi terjebak pada pemikiran yang sempit.
Semakin kita banyak membaca semakin kita merasa tidak banyak tahu, semakin sedikit kita membaca semakin kita merasa pintar tapi pada kenyataannya sok tahu.
Salam