Mohon tunggu...
Ikhlash Hasan
Ikhlash Hasan Mohon Tunggu... lainnya -

Dare to dream

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saya Lebih Suka Prabowo, Memang Kenapa?

22 Mei 2014   16:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:14 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jelang pilpres ini makin terasa saja gegap gempita serta huru hara politik yang kadang menarik untuk disimak tapi terkadang juga jengah dengan pemberitaan yang berlebihan dari beberapa media. Jelang pilpres juga makin banyak orang atau lebih tepatnya simpatisan atau mungkin lebih cocok dipanggil lovers yang gencar menebar sensasi khususnya di blog ini guna mengagung-agungkan sepuhnya. Itu tidaklah salah karena itu hak mereka sebagai pemilih tapi saya jadi tidak senang kalau mereka menjelekkan tokoh lain dan menyanjung sampai ke langit jagoannya. Memuji pilihan tanpa menjelekkan lawan rasanya itu lebih fair dan adil.

Jujur saja di antara kedua calon presiden dan dua calon wakil presiden tidak ada yang benar-benar saya agung-agungkan melainkan saya memilih dari salah satu pasangan hanya melihat dari siapa yang agak lebih baik dari pada kedua pasang tersebut.

Jokowi sang media darling, di awal kemunculannya di pemilihan Gebernur Jakarta cukup membuat saya kagum karena sosok yang terlihat sederhana, pemimpin yang bersih, pro rakyat kecil. Setelah beliau ini memimpin Jakarta saya jadi kurang respect, penciteraan Jokowi menurut saya terlalu berlebihan hampir tiap hari muncul berita Jokowi blusukan ke berbagai tempat yang kelihatan kumuh. Saking suksesnya Jokowi dengan program blusukan bahkan sudah banyak followers yang mengikuti langkah Jokowi untuk mendulang suara pada berbagai pemilihan.

Jokowi masuk ke got, langsung deh jadi trending topic di seantero negeri ini. Terakhir dan teranyar berita Jokowi menembus api alias mencoba menerobos masuk ke pasar yang lagi terbakar, beraksi bak jagoan tapi berujung teriakan masyarakat Penciteraan, Penciteraan. Menjadi seorang media daling itu adalah salah satu keunggulan Jokowi dibandingkan kandidat lain sehingga masyarakat awam yang tidak terlalu mengerti apa-apa akan dengan muda percaya Jokowi itu pemimpin yang bersih, Jokowi itu pemimpin yang pro rakyat, Jokowi itu sederhana dan berbagai macam tentang Jokowi. Jadi media darling itu memang suatu keunggulan, tapi jangan sampai posisi tersebut malah jadi bumerang bagi si media darling dengan muncul stripping di berbagai media dalam rangka blusukan yang pada akhirnya menimbulkan asumsi dari berbagai kalangan "Penciteraan".

Kenapa saya lebih suka Prabowo meski beliau namanya masih belum bersih terkait tragedi 1998, karena saya mencoba melihat sosok Prabowo dari sisi yang lain. Sosok yang tegas yang tidak  suka cengengesan dan selagi kasus pelanggaran HAM belum terbukti Prabowo adalah dalangnya saya akan tetap mendukung beliau. Kalau banyak yang bilang Prabowo itu capres yang banyak hutang dan sangat mungkin akan melakukan korupsi, saya tidak terlalu memperdulikan hal itu korupsi atau tidaknya seseorang tergantung kembali lagi pada diri orang tersebut. Calon Presiden yang kaya sekalipun tanpa memiliki utang sepeser pun kalau memang mentalnya sudah bobrok tetap saja akan melakukan korupsi.

Sebenarnya masih banyak hal lain yang membuat saya lebih menyukai Prabowo dibandingkan dengan Prabowo tapi saya rasa kurang etis rasanya mengumbar hal-hala itu karena dikhawatirkan menyinggung pihak lain yang meradang kalau saya mengemukakan hal-hal itu disini.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun