Mohon tunggu...
Ikhlash Hasan
Ikhlash Hasan Mohon Tunggu... lainnya -

Dare to dream

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tips Penting Buat Wawancara Kerja

22 Mei 2014   02:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:15 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya luar biasa capeknya, kebetulan hari ini mengikuti tes recruitment karyawan baru di salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia milik salah satu orang terkaya di Indonesia, namanya ngga usah saya sebut yang pasti beliau punta bisnis perbankan yang lumayan besar serta dua stasiun tv swasta tersohor di negeri ini.

Tes maraton dari jam setengah sembilan hingga pukul empat sore dengan memakai sistem gugur di tempat, kebetulan saja saya mendapat giliran interview lebih awal, kalau giliran yang agak akhir-akhir bisa-bisa maghrib baru kelar tuh. Serangkaian tes yang awalnya diiukuti oleh ratusan orang dan terakhir tersisa sebanyak 50 orang saja untuk interview HRD.

Tes pertama itu Tes Intelejensi Umum (TIU) beberapa orang gugur disini, kedua tes kreplin puluhan orang gugur disini, dan tes ketiga Forum Discussion Group (FGD), pada tes ini gugur sebanyak 10 orang hingga akhirnya menyisakan 50 orang saja. Setelah interview HRD tadi masih ada lagi interview user dan Medhical Check Up (MCU) yang pemberitahuannya beberapa minggu ke depan. Dari 50 orang tadi yang akan lanjut ke interview user hanya 20 orang saja. Hufft... tetap optimis aja deh.

Sebenarnya saya tidak terlalu semangat buat ikutan tes yang memakai MCU tapi rata-rata semua perusahaan sekarang setiap recruitment karyawan baru pasti melakukan MCU. Kenapa saya takut MCU dikarenakan saya pernah menderita suatau penyakit di bagian paru-paru yang bekasnya masih tersisa sampai sekarang meski sudah dinyatakan sembuh. Jujur saja saya kebingungan, bagaimana cara mengakali hal ini karena sebelumnya saya sudah pernah gagal MCU gara-gara hasil rontgen tidak bagus padahal saya sudah sehat.

Sudah hampir  dua tahun saya setelah diwisuda tapi sampai sekarang belum pernah bekerja. Tadi ketika interview HRD, psikolognya nanya, kenapa belum kerja? saya dengan polos dan jujurnya menceritakan tentang keadaan saya seperti tertulis di atas. Pada akhir wawancara mbaknya bilang, kamu besok-besok kalau di interview tidak usah bilang pernah sakit, bilang saja contoh saya bantu orang tua. Si mbaknya bilang lagi, saya tahu orang yang jujur dan mana yang tidak tapi dalam wawancara kerja hal-hal seperti itu penting tidak boleh terlalu jujur. Wawancara yang tidak sampai sepuluh menit itu malah lebih tepat disebut curcol saya akhiri dengan mintak terima kasih kepada si mbaknya atas sarannya menghadapi wawancara kerja.

Puluhan kali saya mengikuti wawancara kerja baru kali ini saya mendapat wejangan langsung dari orang yang menginterview apalagi orangnya baik tidak cemberutan seperti yang pernah saya rasakan sebelumnya ketika mengikuti interview di perusahaan lain, mendengar saya sakit langsung saja orang yang menginterview menyerngitkan dahi. Tapi ya sudah, apapun itu saya akan tetap terus berusaha meski akan selalu terganjal masalah tes kesehatan, rejeki seseorang siapa yang tahu.

Saran buat yang akan wawancara kerja apalagi yang udah kelamaan nganggur, ketika di interview jangan terlalu jujur-jujur amat, sesuaikan dengan kondisi masing-masing. Intinya kata si mbak yang interview saya, bohong dikit ngga apa-apa.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun