Rumah adalah tempat di mana kita tinggal dan bermuasal
juga cara lain menyebut sesuatu yang kita tuju
hunian ternyaman bagi mimpi dan harapan
atap yang meneduhkan segala sepi yang kita bawa pulang
dan meleburnya ke dalam hangat pelukan
Kita akan mengetuk pintu
untuk menandai sebuah kedatangan dan penantian
lengkap dengan nomor dan alamat
bagi kurir yang mengantar orderan
pelancong yang mencari jalan
atau seseorang yang membawa pertanyaan:
maukah kau kujadikan tempat untukku pulang?
Lalu pintu terbuka dengan salam penyambutan
kita akan sedikit berbasa-basi
layaknya tetangga yang mengobral obrolan
menanyakan perihal kabar
pigura lukisan dan foto-foto keluarga
tapi seseorang akan menyimpan pertanyaan:
maukah kau jika kita ada dalam sebingkai foto
yang bisa kau sebut kenangan?
Lantai, dinding dan lemari
tak lebih penuh dari sesuatu yang menyimpan kenangan
tapi rumah adalah semesta tanpa sisi
kita akan terus mengisinya
datang dan pergi
sebagai singgah atau pun arah kembali
hingga seseorang sepertiku
tak lagi hanya kau anggap sebagai tamu
melainkan temu yang kau rindu
jadi, maukah kau kujadikan tempat untukku pulang?
Satui, Agustus 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: Puisi: Perbincangan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!