Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membilang Musim

8 November 2020   09:01 Diperbarui: 8 November 2020   09:08 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: unsplash.com - Matteo Catanese


di sini
kita pernah membilang musim
di mana hujan dan kemarau berlalu-lalang
sepanjang tahun
malam-malam basah dirundung luka
lalu pagi bangun berkabung kehilangan airmata

kenangan terbelah
dan terjebak dalam masa pancaroba
satu musim untuk kerinduan
musim lainnya untuk meraba-raba
jalan mana yang menjual lupa

hingga kini
aku masih berkutat
pada banyak musim yang hinggap di beranda
sedang kau telah larut dalam kepergian

barangkali kau cukup beruntung
telah menemukan jalan yang damai
menuju musim bahagia

dan kuharap
aku juga akan mampu mencari jalan damai
pada setiap rela yang kusemai

Angsana, 08 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun