Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fana yang Hening

28 Juli 2020   18:37 Diperbarui: 28 Juli 2020   18:36 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Photo by Evgeni Tcherkasski on Unsplash


"Tak ada kesunyian yang tak berujung!" katamu berulang, saat sejenak kau akan pergi menyemai mimpi-mimpi di bentang sandikala yang mulai menghilang.

Aku tahu, kau begitu menggemari jalan sunyi Pablo Neruda. Seperti saat kau mengatakan, aku ingin jadi keheningan untukmu. Yang dulu kumaknai sebagai sebuah rindu yang tak perlu dijabarkan oleh apa pun.

Namun, aku salah. Keheningan adalah ragam kehilangan dari memapah rindu sendirian. Kau menjadi jarak yang jauh dan segalaku yang tak ada. Hingga aku menyaru sebagai lupa, dan adaku menjelma segala yang tak pernah kau anggap ada.

Dan benar, tak ada kesunyian yang tak berujung, karena aku telah hilang dan mendingin dalam fana yang hening.

Angsana, 28 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun