Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berbiasa

1 Juni 2020   06:24 Diperbarui: 1 Juni 2020   06:49 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com/yazidnasuha


di mimbar pagi
sebelum matahari mulai meninggi
aku mewasiatkan taqwa
pada hari kemenangan yang berusaha dirampas
oleh beragam cemas dan duka

sejatinya kita masihlah menang
dan terlahir kembali menjadi fitri
meski dalam suasana yang berbeda
dari sebuah kewajaran yang tak biasa
di mana kita dikarantina
oleh sunyi yang gigil
setelah kehangatan dibatasi
hanya selebar layar virtual

namun barangkali
berdamai pada gerombolan makhluk tengil itu
bukanlah solusi melainkan cara terpasrah
untuk bunuh diri
sebab mereka tetaplah pemangsa
yang membuat kebersamaan menyaru binasa

hingga berbiasa adalah cara yang tepat
untuk bertahan dan terus melawan
setidaknya kita cukup banyak waktu
membaca buku-buku usang di kepala
agar setidaknya kita cukup berpikir
apa salah kita sebagai seorang hamba

Angsana, 24 Mei 2020

Di mimbar Idul Fitri yang berbeda

Bersama, kita bisa melawan Corona

Mohon maaf lahir dan batin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun