di mimbar pagi
sebelum matahari mulai meninggi
aku mewasiatkan taqwa
pada hari kemenangan yang berusaha dirampas
oleh beragam cemas dan duka
sejatinya kita masihlah menang
dan terlahir kembali menjadi fitri
meski dalam suasana yang berbeda
dari sebuah kewajaran yang tak biasa
di mana kita dikarantina
oleh sunyi yang gigil
setelah kehangatan dibatasi
hanya selebar layar virtual
namun barangkali
berdamai pada gerombolan makhluk tengil itu
bukanlah solusi melainkan cara terpasrah
untuk bunuh diri
sebab mereka tetaplah pemangsa
yang membuat kebersamaan menyaru binasa
hingga berbiasa adalah cara yang tepat
untuk bertahan dan terus melawan
setidaknya kita cukup banyak waktu
membaca buku-buku usang di kepala
agar setidaknya kita cukup berpikir
apa salah kita sebagai seorang hamba
Angsana, 24 Mei 2020
Di mimbar Idul Fitri yang berbeda
Bersama, kita bisa melawan Corona
Mohon maaf lahir dan batin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H