pekat sunyi menggenang
melumuri malam
yang lebih sering bertirai hujan
menguyupkan imaji
di kepala kering
yang kehilangan banyak kesempatan
saat ini, mungkin kau sedang sibuk
menyemai sekelumit harapan
pada tiap doa di persimpangan malam
memfestivalkan rindu di lain bahu
dengan rinai-rinai mimpi yang baru
dan aku juga masih akan tetap sibuk
menyicil pahit
pada cangkir yang kehabisan percakapan
di antara sebentang waktu
dan rerimbun takdir yang digariskan
tapi tetap saja
aku luput untuk melupakan
rasa manis bibirmu
Angsana, 27 Maret 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI