Barangkali
ketika jengkal demi jengkal sungai
telah menjadi dangkal
tak akan ada lagi
gurauan bocah-bocah yang kegirangan
bercebur dari atas jembatan
sambil memperlihatkan geligi
yang tak pernah mengunyah kebohongan
Barangkali
ketika hasta demi hasta tanah
telah kehilangan belukarnya
tak akan ada lagi
isakan bocah-bocah yang kelimpungan
mencari kawan yang bersembunyi
dalam permainan ajak tukup
di rerimbun pekarangan
sambil menyeka mata
yang tak pernah meneteskan kepahitan
Barangkali
ketika tuan-tuan
telah benar-benar mencemari aliran sungai
membabat habis hutan-hutan
dan mengeruk batu hitam
di tanah warisan padatuan
tak akan ada lagi
bocah-bocah dengan segala tingkahnya
sebab kami telah kehilangan tempat
untuk menyemai air mata harapan
atau sekadar melempar senyuman
Angsana, 23 Februari 2020
Ajak tukup = permainan petak umpet
Padatuan = nenek moyang/leluhur
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI