Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tempat Berpulang

5 Februari 2020   15:16 Diperbarui: 5 Februari 2020   15:24 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Di antara
Atap-atap yang bocor
Dinding-dinding papan yang berlubang
Lantai-lantai yang keropos dimakan zaman
Dan kasur yang lebih sering basah menadah hujan
Kau tergigil memagut kesendirian

"Aku sering masuk angin sekarang," ujarmu

Namun, sebagai petani dan guru ngaji
Yang lebih sering dirundung sepi
Seorang diri dengan gelimang kenangan
Orang-orang tersayang yang lebih dahulu pergi
Kau masih begitu gigih memapah testamen waktu
Tentang nasihat alam
Bahwa hidup adalah untuk perjuangan
Dan hanya sekadar persinggahan

Lantas, pada ringkih tulang
Dibalut keriput kulit di sekujur badan
Kau arungi senja yang renta
Dengan sebuah harapan;
"Semoga kelak ketika dunia yang fana ini telah kutinggalkan, surga lah tempatku berpulang."

Angsana, 05 Februari 2019

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun