Ketika aku lupa bahwa bumi terus berputar
Aku mengingatmu
Sebagai satu-satunya yang paling berpendar
Mengaburkan siang dan malam
Tanpa sempat dirundung temaram yang kelam
Ketika aku lupa bahwa waktu sedang berjalan
Aku mengingatmu
Sebagai detak-detik yang sama
Meniti musim demi musim
Tanpa sempat menyigi masa pancaroba
Ketika aku lupa bahwa langit itu tinggi
Aku mengingatmu
Sebagai julang paling memesona
Menyimpan banyak rahasia bintang-bintang
Tanpa sempat menghitung jumlahnya
Ketika aku lupa bahwa samudera itu luas
Aku mengingatmu
Sebagai gelombang di permukaan
Menggiring ombak memecah karang
Tanpa sempat merasakan angin yang berembus kencang
Sebab, ketika aku ingat bahwa kau ada
Aku lupa segalanya
Angsana, 27 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H