Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Diaspora Anak-anak Rindu

11 Januari 2020   05:05 Diperbarui: 11 Januari 2020   05:14 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: unsplash.com

Sepotong gelisah terbungkus rapi di persimpangan waktu. Memberangkatkan diaspora anak-anak rindu berlabuh menggagas temu. Untuk meminang doa pada tahajjud pertama di bulan yang masih muda.

Lalu, rinai hujan liris mengiringi partitur jiwa yang lirih mengalun. Membasahi resah yang kugelar di sehamparan sajadah. Menyatu bersama monolog rindu yang membincangkan dirimu di titik terendah dalam sujudku.

Kau tahu, ketika sabit itu telah hilang ditelan fajar. Dan subuh mulai keroncongan didera lapar. Aku masih menyebut namamu di penantian paling sabar. Menitipkan harap pada matahari yang membawa arunika paling berbinar.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun