di persimpangan ini
aku masih menyigi kata
mencari makna
dari beragam aksara hati
yang terkandung dalam rahim puisi
tentang malam yang merajut mimpi
lalu embun pelan membangunkan hari
tanpa pernah kutahu,
apakah pagi akan membuat mimpi menjadi nyata atau hanya sekadar bunga tidur semata?
tentang matahari yang merangkak naik
mencapai titik kulminasi
lalu tenggelam meninggalkan hari
tanpa pernah berkelakar
apakah aku akan sabar merawat penantian yang begitu besar?
tentang senja yang tiba-tiba datang
dengan sejuta pesona
lalu tiba-tiba hilang
tanpa bertanya
apakah rinduku akan baik-baik saja?
juga tentang dirimu
betapa Tuhan mengajariku
cara terhebat mengenalmu
hingga kini, sampai detik ini
aku masih belum bisa mengerti
mengapa aku jatuh cinta sedalam ini?
Angsana, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H